
UGM berkolaborasi dengan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) menyelenggarakan seminar bertajuk “Komdigi Menjangkau:Campus, We’re Coming” di Grha Sabha Pramana Universitas Gadjah Mada lantai 1 pada Rabu (11/12). Seminar ini dihadiri lebih 200 orang yang terdiri dari pelajar SMA/SMK hingga mahasiswa di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Komdigi memiliki fokus terhadap perkembangan teknologi khususnya pada bidang AI. Seminar ini bertujuan mensupport talenta digital yang siap memberikan kontribusi dan inovasi di masa yang akan datang. Komdigi menyampaikan pesan kepada peserta untuk segera mempersiapkan diri dalam menghadapinya perkembangan AI.
Seminar diawali dengan pemaparan materi pertama berjudul “AI for Education” yang disampaikan Panji Wasmana selaku Direktur Nasional Technology Officer Microsoft Indonesia. Panji memandang AI merupakan sebuah tren yang memberikan beragam transformasi di dunia pendidikan untuk mencapai efisiensi. Secara sadar maupun tidak, pelajar dan mahasiswa akan terdampak terkait dengan keberadaan AI dalam proses learning. Selanjutnya, materi seminar kedua berjudul “Dengan AI, mendapatkan pekerjaan lebih mudah” disampaikan oleh Daniel Tumiwa selaku Head Country Wadhwani Foundation. Daniel Menjelaskan AI bukanlah Artificial Intelligence tetapi, Actual Intelligence yang berguna untuk menyiapkan softskill, mental, dan hati dalam menghadapi dunia kerja.
Materi seminar ketiga berjudul “Penerapan AI dalam tata kelola spektrum frekuensi radio” disampaikan oleh Dr. Ir. Ismail MT selaku Direktur Jenderal Sumber daya dan Perangkat Pos dan Informatika. Ismail menjelaskan keberadaan AI cukup banyak memberikan dampak di pemerintahan dalam meningkatkan pelayanan publik berkaitan dengan prosedur perizinan. Pada materi keempat berjudul “AI, Etika, dan Pemanfaatannya” disampaikan oleh Nezar Patria S.Fil., M.Sc., M.B.A, selaku Wakil Menteri Komdigi yang juga merupakan alumnus Fakultas Filsafat UGM. Nezar menjelaskan keberadaan AI memiliki beberapa tantangan, di antaranya, bias, diskriminasi, transparansi dan akuntabilitas, privasi keamanan, pergantian tenaga kerja, kreativitas dan kepemilikan, manipulasi sosial dan misinformasi, serta senjata otonom.
Acara seminar ini juga turut menghadirkan Jovial da Lopez dan Gusti Bhre selaku pembicara dalam sesi “Talk Show AI”. Pembahasan talk show tersebut, membahas terkait dengan peran AI yang menjadi bagian hidup dan penggunaanya pun telah diatur dalam kebijakan pemerintah.
Turut hadir Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Viada Hafid untuk memberikan keynote speaker. Meutya menjelaskan keberadaan AI bukanlah sebuah ancaman tetapi, peluang baru. “Kita perlu menempatkan diri sebagai pilot dari penggunaan AI itu sendiri, dengan tujuan untuk memaknai AI sebagai peluang dan bukanlah sebagai ancaman.” kata Meutya.
Berikutnya, turut memberikan sambutan, Arief Setiawan Budi Nugroho, S.T., M.Eng., Ph.D. selaku Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Aset, dan Sistem Informasi. Arief menyampaikan terima kasih kepada Komdigi, dikarenakan telah memilih UGM untuk agenda Komdigi Menjangkau: Campus, We’re Coming. “UGM berkomitmen kuat untuk menjadi aktor penting dalam mengembengkanya kepentingan bangsa dan UGM telah bekerja sama dengan UNESCO dalam mewujudkan kajian etika terkait AI supaya berkelanjutan,” kata Arief.
Selain seminar, juga terdapat job fair dan kelas softskill. Rangkaian acara ini sejalan dengan SDGs 8 (pekerjaan yang layak dan pertumbuhan ekonomi) dan SDGs 17 (kemitraan untuk mencapai tujuan)
[Kantor Alumni UGM : Tedy Aprilianto, Foto : Bayu, Kamila]