YOGYAKARTA – Universitas Gadjah Mada mendapatkan hibah komputer kinerja tinggi atau High Performance Computer (HPC) untuk keperluan riset komputasi kimia. Komputer performa tinggi ini nantinya tidak hanya diperuntukan untuk riset kimia, namun juga bisa digunakan untuk riset lain di bidang farmasi, radiografi, dan superkonduktor. Bantuan hibah dari Universitas Innsbruck, Austria, ini diserahkan langsung secara simbolis oleh Dubes Austria Dr. Andreas Karabaczek kepada Rektor UGM Prof. Dr. Pratikno, M.Soc.,Sc., Kamis (12/6), di Kampus UGM. Hibah ini disaksikan pula oleh Wakil Rektor Bidang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Prof. Dr. Suratman, M.Sc., dan Kepala Pusat Sistem dan Sumber Daya Informasi (PSDI) UGM, Widyawan, S.T., M.Sc., Ph.D.
Rektor UGM, Pratikno, menyampaikan ucapan terima kasih kepada Dubes atas bantuan hibah komputer tersebut. Bantuan itu menurutnya menandai kerjasama antara UGM dengan Austria yang berlangsung selama 20 tahun. Rektor berharap, komputer HPC ini bisa digunakan oleh civitas akademika untuk kepentingan pendidikan dan penelitian. “Semoga ini bisa mengoptimalkan kerja riset para mahasiswa dan staf,” kata Pratikno.
Komputer yang memiliki keunggulan dalam hal komputasi kimia, fisika, dan farmasi ini menurut Pratikno bisa membantu kerja riset para dosen UGM yang saat ini membutuhkan teknologi komputasi yang super cepat. Selain itu, dia berharap fasilitas ini makin memperkuat hubungan kerjasama yang lebih erat antarakademisi Innsbruck Austria dan UGM dalam mengembangkan riset bersama di bidang ilmu kimia, kesehatan, dan obat. “Kita harapkan ke depan makin banyak mahasiswa yang saling belajar antarkedua negara dan membuka peluang riset bersama.” katanya.
Dubes Austria, Andreas Karabaczek, menuturkan hibah yang diserahkannya tersebut merupakan bantuan langsung dari universitas Innsbruck Austria untuk mendukung kegiatan riset komputasi di UGM. Menurutnya, kerjasama dengan UGM tidak hanya dalam riset namun juga dalam kegiatan lain di bidang pendidikan dan kebudayaan. “Saya sangat senang, kerjasama dengan UGM sudah berlangsung sampai 20 tahun,” katanya.
Kepada Rektor, Dubes Austria berinisiatif ingin mengenalkan lebih dekat budaya Austria kepada mahasiswa UGM lewat salah satu pusat studi yang ada di lingkungan UGM. Pusat studi yang rencananya akan diajak kerjasama adalah Pusat Studi Jerman. “Ini kesempatan untuk mempercepat kerjasama para akademisi dan masyarakat Indonesia dan Austria,” ujarnya.
Kepala PSDI UGM, Widyawan, S.T., M.Sc., Ph.D., mengatakan hibah komputer HPC ini memiliki spesifikasi 100 prosesor, 100 GB memori RAM, hardisk 7000 GB, 1 master server, 25 slave server dan softaware Gaussian09 berlisensi. Menurutnya, keberadaan komputer HPC ini makin membantu para mahasiswa dan dosen untuk studi pemodelan molekul yang lebih canggih, super cepat dan akurat. “Komputer ini bisa melayani 25 user dalam waktu bersamaan dan bisa diakses lewat web ugm,” katanya. (Humas UGM/Gusti Grehenson)