Seluruh pengurus KAGAMA baik pusat maupun daerah wajib hukumnya berperan bagi pembangunan. Dengan begitu, Kagama diharapkan bisa berkontribusi untuk masyarakat, pesan Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah sekaligus Ketua Umum Kagama periode 2014-2019, di Balairung UGM, Sabtu malam (13/12) dalam acara makan malam dan temu alumni bersama rektor.
Dalam kesempatan ini, Ganjar Pranowo dengan resmi mengaktifkan kembali situs Kagama. Dengan adanya situs ini, diharapkan dapat menjadi wadah komunikasi antaralumni dan media informasi berbagai kegiatan yang dilakukan Kagama.
Acara temu alumni ini merupakan salah satu perayaan Dies Natalis UGM ke-65. Kagama juga menggelar beberapa kegiatan seperti Niti Laku mulai dari Pagilaran, yang merupakan tempat kuliah pertama saat UGM didirikan tahun 1949, ke Kampus UGM Bulaksumur. Di dalam kegiatan ini, Sri Sultan Hamengku Buwono X sendiri yang melepas ribuan peserta kegiatan niti laku di pagelaran Keraton Yogyakarta, Minggu (14/12). Sebagaimana yang diketahui, Keraton memiliki peran besar dalam sejarah UGM. Didirikan empat tahun setelah Indonesia merdeka, keberadaan UGM mendapat dukungan penuh dari Sri Sultan HB IX. Dukungan ini berlangsung sejak UGM berdiri pada 19 Desember 1949 hingga sepuluh tahun kemudian saat gedung administratif Bulaksumur selesai dibangun.
Lain halnya dengan Niti Laku yang menjadi kegiatan rutin sejak masa kepemimpinan Rektor Prof. Koesnadi, Dies Natalis kali ini turut diramaikan pula oleh kegiatan Bluxpit Gowes Bandung – Yogyakarta sejauh 400 km. Rombongan disambut di kampus Bulaksumur oleh Rektor UGM pada Minggu (14/12). Acara kemudian dilanjutkan dengan pelantikan Pengurus Pusat Kagama periode 2014 – 2019.
Selain itu, terdapat pula diskusi Sistem Transportasi Perkotaan yang digelar Kompas, Radio Sonora, dan PP Kagama dengan narasumber Ketua Harian PP Kagama Budi Karya Sumadi, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaya Purnama, Prof. Danang Parikesit dari Fakultas Teknik UGM, dan Prof. Sunyoto Usman dari Fakultas Isipol UGM. Pada diskusi tersebut Budi mengatakan bahwa pemerintah harus membenahi sarana prasarana transportasi publik kalau ingin mencapai target pertumbuhan ekonomi, nasional maupun daerah. PP Kagama, lanjutnya, mengapresiasi sikap Pemerintah Pusat dan pemerintah daerah lainnya yang saat ini tampak mulai menggeliat dan mengambil tindakan penting atas urgensi pembenahan transportasi publik ini. (Sumber: Humas UGM)