Pengurus Pusat Keluarga Alumni Gadjah Mada (PP KAGAMA) bekerja sama dengan Harian Kompas dan Radio FM Sonora menyelenggarakan acara Dialog TERAS KITA Edisi Kedua dengan Tema “Negeri Dikepung Bencana” pada hari Sabtu (24/1) kemarin. Puluhan orang memadati gedung Gado-Gado Boplo, Menteng, Jakarta Pusat untuk sejak siang hari untuk mengikuti diskusi.
Isu utama yang dibahas dalam diskusi kali ini yakni posisi Indonesia sebagai negara di atas cincin api (ring of fire). Berbagai bencana geologis, geomorfologis dan klimatologis seolah terus mengancam bangsa Indonesia. Mulai dari tanah longsor, banjir, gempa, angin ribut, gunung meletus dan bahkan tsunami terus datang silih berganti. Jatuhnya korban akibat bencana ini sebenarnya dapat dicegah jika saja kerangka mitigasi dan adaptasi telah disiapkan dan dilaksanakan dengan baik. Sayangnya kedua pokok inilah yang merupakan titik lemah dalam pembangunan bangsa.
Bersama empat orang narasumber, di antaranya Rektor UGM Prof Dr Dwikorita Karnawati, Ketua PP KAGAMA Ganjar Pranowo, Pengamat Media dan Jurnalisme Ashadi Siregar, dan Ketua Basarnas Marsdya TNI FH Bambang Sulistyo, serta dipandu oleh wartawan senior Kompas Banu Astono, diskusi berjalan untuk mengupas tuntas permasalahan tersebut.
Dari diskusi ini, muncul sikap dari PP KAGAMA yang mendesak Pemerintah untuk segera memperbaiki pelaksanaan program mitigasi dan adaptasi terhadap resiko bencana secara nasional. Dibutuhkan pula penyatuan masterplan pengelolaan resiko bencana dan rencana-rencana sektoral, termasuk tata ruang dan rencana pembangunan sarana-prasarana publik di daerah-daerah yang memiliki kerentanan terhadap bencana. Tak hanya itu, pemerintah juga harus segera memperbaiki kualitas koordinasi antar berbagai perangkat pengelola resiko bencana.
Lebih lanjut, PP KAGAMA juga mendesak pemerintah untuk memfasilitasi tumbuhnya inisiatif pemerintah daerah dalam mengembangkan pendekatan pengelolaan resiko dan penanggulangan dampak bencana. Satu hal lagi yang menjadi poin penting hasil diskusi di sini yakni harus adanya fasilitasi pengkajian-pengkajian sistematis terhadap potensi dan resiko bencana, model-model pengelolaan resiko, efektifitas model pengelolaan resiko dan sistem penanggulangan dampak dan efektifitas kebijakan yang selama ini diambil. Bagaimanapun juga, universitas dan lembaga-lembaga penelitian perlu didorong untuk mengembangkan pengkajian, perancangan dan pengujian efektifitas kebijakan pengelolaan resiko dan penanggulangan dampak bencana di Indonesia.