Pimpinan Pusat Keluarga Alumni Gadjah Mada (PP KAGAMA) bekerja sama dengan Disaster Response Unite Universitas Gadjah Mada (DERU UGM) dan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UGM menyalurkan bantuan bagi korban tanah longsor di beberapa desa di Kecamatan Karangkobar, Banjarnegara, Jawa Tengah pada Sabtu siang (20/12). Hadir bersama rombongan Kepala Sub-Direktorat Hubungan Alumni UGM Ahmad Agus Setiawan, S.T., M.Sc, Ph.D sebagai perwakilan dari PP KAGAMA, Wakil Ketua LPPM bidang Pengabdian kepada Masyarakat Prof. Ir. Irfan Dwidya Prijambada, M.Eng., Ph.D., Ketua DERU UGM Dr. Novi Siti Kussuji Indrastuti, serta sejumlah relawan.
Sumbangan yang diberikan di antaranya berupa 4 (empat) buah kursi roda, pakaian manula, dewasa dan bayi, kaus kaki, serta peralatan makan masing-masing sejumlah 5 (lima) lusin. Bantuan-bantuan yang kami berikan ini telah disesuaikan dengan kebutuhan pengungsi berdasarkan arahan dari tim assessment DERU UGM, ungkap Ahmad.
Salah satu penerima santunan kursi roda dari KAGAMA ini bernama Rahmadi Munah (70 th), nenek yang kehilangan 9 (sembilan) keponakannya akibat longsor di Dusun Jemblung. Saat ditemui di balai Desa Sampang, Munah terlihat terduduk lemah di atas tikar. Menurut keterangan putranya, Tongat (40 th), Munah masih mengalami trauma akibat kepergian mendadak sanak keluarganya. Tongat berujar, Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya. Ya saya tidak bisa membalas apa-apa, hanya doa semoga lancar ke depannya.
Selain Munah, bantuan kursi roda juga diberikan kepada Wawan, salah seorang korban selamat tanah longsor. Ia ditemukan di satu-satunya rumah yang masih berdiri di Dusun Jemblung. Wawan kehilangan kaki palsunya akibat musibah ini. Sebagai perwakilan perangkat desa, kami sampaikan terima kasih untuk UGM. Warga kami memang sangat membutuhkan bantuan ini, papar Purwanto, Kepala Desa Sampang saat serah terima bantuan yang dilakukan di Balai Desa Sampang.
Tak hanya warga Dusun Jemblung saja yang dievakuasi dari lokasi, namun warga dusun sekitar yang diperkirakan wilayahnya berpotensi terkena dampak tanah longsor turut diungsikan. Di Balai Desa Sampang ini sendiri terdapat 36 orang yang direlokasi sejak Sabtu malam kemarin. Warga lainnya diungsikan di beberapa tempat khususnya di Kecamatan Karangkobar, dan juga Kecamatan Wanayasa, jelas Purwanto.
Selain musibah tanah longsor di Banjarnegara, KAGAMA sendiri cukup aktif dalam memberikan bantuan di beberapa bencana alam yang terjadi di Indonesia. Pendistribusian donasi dari KAGAMA ini didukung sepenuhnya oleh tim relawan DERU UGM. Tak hanya terdiri dari tim relawan profesional seperti tenaga medis dan psikolog, namun para mahasiswa D3, S1, dan bahkan mahasiswa S2 UGM juga turut bergabung di dalamnya. DERU memang merupakan tim relawan yang sudah kami latih untuk menghadapi siaga bencana, ucap Irfan. Tim pertama yang terjun membantu korban longsor di Banjarnegara ini bahkan telah bersiaga sejak Sabtu malam (13/12) sejak peristiwa terjadi.
Setelah berjaga lebih dari satu minggu, relawan DERU UGM pun resmi ditarik dari lokasi pada hari Minggu (21/12) kemarin. Namun bantuan tidak berhenti di sini saja. Usai dilakukan evaluasi nantinya DERU UGM akan mengirimkan tim berikutnya untuk menyokong pemulihan kondisi masyarakat. Dalam jangka waktu dekat ini, Insya Allah akan kami kirimkan tim KKN sekitar bulan April-Mei untuk membantu recovery masyarakat, ungkap Irfan. (Hubungan Alumni UGM)