Barangkali setiap mahasiswa tingkat akhir memiliki kegelisahan yang sama, yaitu bingung memasuki dunia pasca perguruan tinggi. Kegelisahan ini muncul karena sebagian besar mahasiswa belum merencakan secara matang karir yang akan dijalaninya. Setelah lulus, mereka lantas berspekulasi mengirim aplikasi ke berbagai perusahaan sambil berharap di antara perusahaan-perusahaan tersebut ada yang sudi menerimanya. Sikap seperti itulah yang disoroti Sando Sutarna, Deputy Manager PT Kayan Patria Pratama Group (KPP Group) saat mengisi materi dalam acara “Seminar Bekal Tenaga Keja Profesional” di Ruang Aula Perpustakaan Sekolah Vokasi UGM Rabu (15/4). Acara ini diselenggarakan oleh Direktorat Kemitraan, Alumni dan Urusan Internasional UGM bekeja sama dengan KPP Group.
Pada kesempatan itu, Sando mengkritik sikap mahasiswa tersebut. Menurutnya, dunia kerja adalah dunia satu arah yang tidak bisa sembarang dijalani. “Jadi harus mempertimbangkan betul-betul kemana harus bekerja,” terangnya. Lebih lanjut Sando menjelaskan akibat dari aksi coba-coba ini. Menurutnya, kadang orang tidak nyaman bekerja karena perusahaan yang menerimanya tidak sesuai dengan keinginannya. Akibatnya tidak sedikit yang kemudian resign dan melamar pekerjaan di tempat lain. Menyikapi hal ini, Sando menyarankan kepada para peserta untuk menentukan terlebih dahulu karir seperti apakah yang akan digelutinya. Setelah tujuan tersusun barulah dipersiapkan hal-hal yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut. “Perusahaan saat ini mencari kualitas. Oleh karenanya, kualitas kita perlu ditingkatkan agar dilirik perusahaan,” jelasnya.
Sebagai upaya meningkatkan nilai jual, para pencari kerja perlu meningkatkan personal branding-nya. Juliana A. Hutubessy, HR Consultan, mengemukakan bahwa karir yang tidak jelas juga disebabkan karena tidak adanya personal branding. Ia menambahkan, kesuksesan akan datang apabila kita bisa “mengemas diri”. Sebab hal pertama yang dilihat oleh perusahaan adalah tampilan luarnya, baru yang lainnya. “Makanya jangan sampai salah menempelkan label diri Anda,” ujar Ibu yang sering dipanggil Juli ini.
Selain soal penampilan, seseorang juga perlu meningkatkan kemampuan komunikasi. Ada 3V yang mempengaruhi keberhasilan komunikasi seseorang yaitu verbal, vokal, dan visual. Verbal adalah pilihan kata yang disusun dalam kalimat, sedangkan vokal adalah eksprei kata demi kata atau kalimat demi kalimat. Sedangkan visual merupakan ekspresi wajah, kontak mata, gerak tubuh, bahasa tubuh, dan tampilan diri. Persentase ketiganya adalah 7 persen untuk verbal, 38 persen vokal, 55 persen visual. “Jadi keberhasilan mengolah tiga v tersebut termasuk kunci meningkatkan brand kita,” tegas Juli.