Universitas Gadjah Mada menyelenggarakan pembekalan calon wisudawan pascasarjana periode Oktober di Grha Sabha Pramana pada Senin (19/10). Dalam kesempatan ini, Endang Kussulanjari Tri Subari, SE. MA dan Ir. Y.N. Hari Hardono didapuk menjadi pemateri. Keduanya memotivasi para calon lulusan pascasarjana yang hadir agar siap menghadapi dunia profesional pasca akademik. Pembekalan tersebut dipandu oleh Prof. Dr. Ir. Achmadi Priyono M.Sc., Dosen Fakultas Pertanian UGM.
Lewat presentasinya, Endang mengatakan bahwa persaingan di dunia kerja saat ini semakin meningkat. Selain persoalan jumlah pencari kerja yang banyak, semakin tingginya peryaratan kompetensi yang diminta perusahan juga menjadi karakter persaingan dunia kerja saat ini. Tantangan yang dihadapi masyarakat Indonesia mau tidak mau juga akan meningkat seiring diterapkannya Masyarakat Ekonomi ASEAN. “Saat ini kecenderungannya satu pekerjaan bisa diminati oleh banyak orang dari berbagai disiplin ilmu,” terang Deputi Komisioner Audit Internal, Manajemen, Risiko, dan Pengendalian Kualitas Otoritas Jasa Keuangan ini.
Atas dasar persoalan itu, Endang menyarankan agar para lulusan universitas tidak hanya mengandalkan ijazah dan nilai akademik saja untuk bersaing di dunia profesional. Ada lima hal yang disoroti Endah untuk ditingkatkan agar sukses di dunia kerja. Pertama, penguasaan kompetensi sesuai bidang pekerjaannya, baik hardskill maupun softskill. Kedua, memiliki intregitas dengan menjalankan amanah sebaik-baiknya. Ketiga, menjaga etika, yaitu mematuhi kode etik.
Keempat, seseorang perlu belajar tanpa henti guna meningkatkan kinerja dan meningkatkan kapasitas. Sedangkan kelima, perlu membangun sifat kepemimpinan, yaitu memiliki visi misi yang jelas, berani mengambil keputusan, dan berani menghadapi risiko. “Tanpa ada unsur kepemimpinan yang kuat, kesuksesan tidak bisa didapat. Kita bisa bekerja sepuluh atau dua puluh tahun dengan posisi yang berbeda-beda,” jelas lulusan FEB UGM ini.
Di sisi lain, Endang mengingatkan para audiens bahwa untuk mencapai kesuksesan ada bidang lain yang tidak tergantung kepada perusahaan. Dalam hal ini, Hari Hardono membuktikan bahwa kesuksesan yang diraihnya tidak bergantung kepada perusahaan orang lain. Ia yang awalnya menjadi karyawan pada perusahaan di bilangan Kota Gresik mencoba peruntungan membuka usahanya sendiri. Pada 1998 Hari mendirikan PT. Saraswanti Anugerah Makmur. Sebuah perusahaan yang bergerak pada produksi pupuk.
Ketika mendirikan perusahaannya, Hari hanya bermodalkan uang sebesar 10 Juta. Ada tiga hal yang dilihat oleh Hari ketika memulai usahanya, yaitu tahu pasar, tahu potensinya, dan keuntungan secara finansial baik. Karena telah bertahun-tahun menggeluti bidang pupuk, Hari melihat potensi usaha di bidang ini tinggi. Prediksinya pun terbukti hingga kini bahwa permintaan terhadap pupuk npk terus ada. “Kuncinya bersunggug-sungguh dan mencintai pekerjaan yang dijalani,” terang Hari.
Karena kesungguhan dan rasa cintanya terhadap pekerjaan yang dijalani, perusahaan kecil yang didirikannya dahulu kini telah berkembang pesat. Perusahaannya tidak hanya menyasar produksi pupuk sebagai lini usahanya, tapi juga telah merambah bisnis perkebunan, laboratoriun penelitian pangan, properti, dan bisnis-bisnis lainnya. Kata kunci bagi pelaku usaha, menurutnya adalah inovasi, produktivitas, dan efisiensi. “Dan inilah yang saya terapkan,” terang lulusan Fakultas Pertanian ini.
Di akhir materinya, Hari mengutip perkataan William A. Foster, “Quality is never an accident. It is always the result of high intention, sincere effort, intelligent direction, and skillful execution,” pungkasnya.