Pengurus Pusat Keluarga alumni Universitas Gadjah Mada (PP Kagama), Pengurus Daerah (Pengda) Jawa Tengah, Pengurus Cabang (Pengcab) Jepara, Pati, dan Blora serta KAGAMA Virtual pada tanggal 13-15 November 2015 mengadakan acara bakti sosial yang dikenal dengan “Bakti Kami untuk Karimunjawa”. Acara diikuti oleh 86 peserta. Kegiatan dimulai dengan keberangkatan peserta dari Pelabuhan Kartini Jepara menuju Karimunjawa pada Jumat 13 November 2015.
Panitia acara adalah Satuan Tugas (Satgas) Kagama untuk Karimunjawa yang dikukuhkan dengan SK dari PP Kagama. Program kepedulian ini akan berjalan selama tiga tahun. Program tersebut berupa konservasi terumbu karang, pelayanan kesehatan, dan pariwisata di wilayah Karimunjawa. Acara ini mendapat dukungan dari UGM dan beberapa sponsor seperti PT KMI Wire and Cable, Tbk, Perhutani, Brantas Abipraya, PT Sinergi Media Lestarindo, Bank Jateng, dan Jimmy & Associates.
Ganjar Pranowo, selaku ketua Kagama sekaligus Gubernur Jawa Tengah, membuka acara secara simbolik dengan pemukulan gong di Puskesmas Karimunjawa. “Harapan kita agar Karimunjawa dapat dijadikan wilayah wisata yang maju tetapi juga tidak seperti daerah lainnya yang kurang memperhatikan budaya setempat. Wisata di sini harus tetap memperhatikan sopan santun lokal yang tetap harus dijaga,” Ganjar penuh semangat menyampaikan kepada peserta bakti sosial.Selanjutnya, sambutan oleh Bupati Jepara H. Achmad Marzuki SE dan dilanjutkan sambutan ketua pelaksana Satgas, Heri Kustanto ST yang menjelaskan tentang latar belakang acara.
Setelah itu Ketua Kagama dan peserta mengunjungi para pasien yang sedang dirawat di Puskesmas, lalu ke lokasi pantai untuk melepas beberapa penyu ke laut. Berdasarkan PP no 7 tahun 1999 tentang pengawetan jenis tumbuhan dan satwa, penyu merupakan hewan yang dilindungi. Penyu yang berada di darat ini awalnya karena terjerat jaring pukat nelayan, kemudian Balai Taman Nasional menyitanya. Atas inisiatif Satgas Karimun Kagama, penyu-penyu tersebut dilepas di laut bebas dan diberikan tanda/taging sesuai prosedur yang ada.
Untuk program konservasi terumbu karang, Ketua Kagama bersama tim selam UGM dan pemandu lokal yang berpengalaman, menyelam untuk melihat terumbu karang yang telah ditanam sejak 28 Oktober oleh tim selam UGM. Tujuan konservasi adalah memindahkan karang yang sudah ditanam ke nursey ground-nya, pemindahan ruang/tempat pembesaran, atau pemeliharaan karang yang sudah ditransplantasi.
Karimunjawa merupakan daerah kepulauan yang dikelola dengan manajamen Taman Nasional dan diatur berdasarkan zonasi, secara konservasi bisa disebut lahan basah (wetland) berupa hamparan hutan Mangrove. Selain konservasi terumbu karang, tim selam juga melatih peserta bagaimana cara menyelam yang benar sesuai dengan prosedur.
Untuk program kesehatan, Satgas Kagama memberikan pelayanan kesehatan secara gratis ke masyarakat di sekitar Karimunjawa. Tim kesehatan terdiri dari 10 dokter gigi, 2 dokter umum, 2 dokter kandungan, dan 1 dokter THT. Mereka melakukan penyuluhan dan bakti sosial kesehatan. Dalam sehari total pasien sebanyak 215 orang. Untuk yang periksa gigi sebanyak 54 orang, THT 9 orang, kebidanan dan kandungan 37 orang, dan periksa kesehatan umum sebanyak 17 orang. Untuk pemeriksaan gigi juga dilakukan di Sekolah Dasar yang diikuti oleh 300 orang dan yang dilakukan tindakan sebanyak 150 orang. Terkait dengan kebidanan dan kandungan diadakan edukasi dan pemeriksaan ibu-ibu hamil dengan risiko tinggi.Untuk program pariwisata, diselenggarakan dialog dengan warga tentang pentingnya menjaga kelestarian Karimunjawa dan mempertahankan kearifan lokal yang baik sebagai nilai penting pariwisata. Selain itu, diselenggarakan pelatihan tata kelola homestay dan dialog dengan operator tur lokal untuk menciptakan paket pariwisata yang inovatif. (Aji)