Kantor Sub Direktorat Hubungan Alumni UGM menyelenggarakan seminar Career Talks and Explorations 2 pada Rabu (16/3). Acara yang diselenggarakan di Ruang Seminar Perpustakaan Pusat UGM ini mengangkat tema “Manajemen Waktu”. Hadir sebagai pembicara Yuli Fajar Susetyo, S.Psi., Psi., M.Si., dosen Psikologi UGM dan penulis berbagai buku motivasi.
Mengawali materi, Fajar menjelaskan bahwa manajemen waktu sejatinya tidak sekedar menata waktu hari ini mau apa atau hari esok mau berbuat bagaimana. Lebih dari itu, keberhasilan seseorang dalam mengatur waktu lebih besar dipengaruhi oleh hal-hal yang berkaitan dengan aspek psikologi. “Kita bisa dengan mudah membagi waktu dari pagi sampai malam untuk berbagai aktivitas, tapi yang sulit adalah memastikan agar rencana yang telah dibuat benar-benar terlaksana,” ujarnya.
Kesulitan untuk menjalankan rencana yang disusun seringkali muncul dari faktor internal dan eksternal. Fajar mengatakan, di setiap masa perkembangan manusia ada poin-poin yang menjadi “tugasnya”. Masa anak-anak misalnya, mereka masih dalam tahap belajar dan pembiasaan. Pada masa ini, anak-anak masih belajar untuk membiasakan hal-hal yang menjadi norma masyarakat. Setelah masa kanak-kanak, seseorang akan masuk pada usia remaja. Pada masa ini, orang mulai bisa mandiri dan mengaktualisasikan apa yang diinginkannya.
“Ketika masuk pada tahapan yang lebih tinggi, seharusnya orang sudah melewati masa-masa yang sebelumnya. Apabila pada tahapan yang lebih tinggi itu masih bersikap layaknya orang dengan tahapan yang di bawahnya, berarti ia gagal berkembang dengan optimal,” ujarnya.
Semua mahasiswa yang hadir dalam seminar ia sebut masuk dalam tahapan remaja menjelang akhir. Menurutnya, seorang remaja seharusnya mulai mampu mengelola hidupnya agar bermanfaat bagi orang lain. Ia mengingatkan, manusia selama ini hanya cenderung fokus pada satu dua titik. Di satu sisi ia sukses besar, tapi di sisi lain ada poin-poin yang kurang. Kegagalan pada sisi tersebut lebih besar disebabkan oleh kegagalan dalam mengatur dirinya sendiri. “Kegagalan manajemen waktu bukan gagal merencanakan, tapi tidak punya kendali atas dirinya sehingga terpengaruh oleh hal-hal di luar fokusnya,” jelasnya.
Kunci sukses manajemen waktu adalah 4D, yaitu Desire, Decisiveness, Determination, dan Discipline. Desire berkaitan dengan poin-poin yang diinginkan. Setelah seseorang mengerti apa yang diinginkan, ia harus mampu memutuskan keinginan apa yang penting bagi dirinya di samping keinginan-keinginan lain. Setelah itu, orang harus yakin bahwa ia bisa jadi penentu pencapaian itu. Semua hal tersebut akan berhasil apabila memiliki kedisiplinan dalam menjalankan segala kegiatan. “Kita bisa memiliki banyak keinginan, tapi harus segera diputuskan hal-hal yang menjadi prioritas. Ketika sudah memiliki prioritas, fokus dan disiplin bisa mengantarkan kita mendapatkan target yang diharapkan,” tegasnya. [Khairul]