Tes wawancara merupakan kunci utama dalam proses penerimaan pegawai baru. Meskipun terlihat tidak lebih sulit dari tahapan tes tertulis, ternyata tes wawancara memberikan pertimbangan cukup besar bagi perusahaan untuk merekrut pegawai baru. Atas dasar tersebut, Kantor Hubungan Alumni UGM menyelenggarakan seminar Career Talks and Explorations #4 bertajuk “Preparation for Job Interview” pada Rabu (11 /5). Acara yang dihelat di ruang seminar Perpustakaan Pusat UGM ini menghadirkan Efy Latifah, Founder Aire Consultant sebagai pembicara.
Mengawali diskusi, Efy memaparkan bahwa proses wawancara kerja merupakan pijakan penting bagi perusahaan ketika mencari kandidat potensial. Langkah ini diperlukan untuk melihat kemampuan, minat, dan kepribadan seseorang yang pas untuk menempati posisi tertentu. Di era sekarang, pertanyaan dalam wawancara kerja lebih menggali pengalaman spesifik seseorang. “Anda bisa ceritakan pengalaman sehari-hari atau pengalaman formal dalam organisasi selama ini yang sesuai dengan posisi yang perusahaan butuhkan,” ungkap Efy.
Efy mengingatkan pada audiens bahwa saat proses wawancara kerja, penampilan dan bahasa tubuh pelamar harus baik dan rapi. Tak hanya itu, para pelamar harus memahami informasi posisi dan perusahaan yang dilamar. “Usahakan sebelum proses wawancara browsing dulu. Pastikan saat wawancara sudah mengantongi informasi sedetail mungkin,” ujarnya.
Bagi Efy, mempersiapkan diri sejak dini sangat penting untuk membantu kelancaran proses seleksi kerja. Kenali diri masing-masing seperti latar belakang pendidikan kemudian kembangkan minat dan orientasi diri. Selain itu, mengembangkan jejaring dan menjalin hubungan dengan banyak orang akan membuka peluang kerja ke depannya. Ketika gagal, jangan kecewa dan anggap sebagai proses alami dari suatu persaingan. “Introspeksi diri dan berjuang terus. Jangan patah semangat,” saran Efy. [Ramadhan]