Sesosok perempuan melangkahkan kakinya menuju pentas dengan antusias. Ditemani piano kesayangan, jari-jari lentiknya mulai menekan tuts tanpa kesulitan. Satu persatu melodi nan indah mulai mengalun merdu di seisi ruangan. Saat lirik mulai dinyanyikan, suara merdu nan syahdu mulai membius para undangan. Ia mulai bernyanyi secara ekpresif dan menjiwai liriknya dengan penuh perasaan. Tak ayal, tepuk tangan meriah bergemuruh saat melodi selesai dimainkan. Ia adalah Leilani ‘Frau’ Hermiasih, alumni Jurusan Antropologi Fakultas Ilmu Budaya (FIB) angkatan 2008.
Di balik tampilan yang bersahaja, perempuan dengan nama tenar Frau ini adalah seorang musisi, pianis, penyanyi, serta pencipta lagu andalan. Musisi kelahiran 2 Mei 1990 ini punya cerita berkesan saat berkuliah di kampus UGM. Layaknya mahasiswa baru saat itu, Leilani bersama teman-temannya satu angkatan sering melakukan kegiatan bersama-sama. “Teman-teman seangkatan memiliki kebiasaan bermain kartu UNO bersama-sama. Pernah suatu hari kami bermain di dekat kantor dekanat FIB UGM untuk menghilangkan kejenuhan saat menunggu kuliah berikutnya. Sialnya, kita kepergok oleh Wakil Dekan dan ditegur keras saat itu,” ujarnya sambil terkekeh.
Leilani sendiri merintis karier profesionalnya sebagai musisi sejak di bangku perkuliahan. Ia memiliki prinsip bahwa bermusik jangan mengganggu proses kuliah. “Musik selalu saya anggap sebagai penyeimbang. Sebagai sarana berekspresi menyalurkan pikirkan, dan perasaan saja,” ujarnya.
Kontribusi ilmu yang didapat dari bangku kuliah menjadi salah satu pedoman Leilani saat menulis lagu. Ilmu Antropologi yang dipelajarinya sangat berguna untuk menciptakan lirik yang indah dan menyentuh hati. “Ilmu antropologi jelas mempengaruhi pola berfikir tentang persitiwa yang aku alami. Banyak lirik lagu terinspirasi saat saya melakukan penelitian lapangan dan membaca buku antropologi,” paparnya dengan antusias.
Leilani sudah menorehkan berbagai prestasi dalam perjalanan karier bermusiknya. Ia meraih predikat Tokoh Seni Terbaik tahun 2010 dari Majalah Tempo dan 20 Album Terbaik 2010 dari Majalah Rolling Stone. Kini Frau sedang melanjutkan studi di jenjang S-2 di bidang Antropologi dan berencana membuat album musik terbarunya.
“Lakukanlah apa yang kalian percaya dan cintai. Jika melakukan sesuatu yang disukai maka hasilnya juga akan di cintai. Ketika semua itu dilakukan dengan tulus, mudah-mudahan menjadi maslahat,” pesan Leilani mengakhiri kisahnya. [Ramadhan]