Kecilnya Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) lulusan perguruan tinggi bukan berarti menjadi penghambat kesuksesan seseorang di masa depan. Lewat dunia wirausaha, angka-angka yang tertera dalam ijazah bahkan tak berarti apa-apa. Kesuksesan berwirausaha lebih dipengaruhi bagaimana orang tersebut ulet menjalankan bisnis. Aspek inilah yang dapat dilihat dari lelaki bertubuh subur yang pagi itu sedang berbagi pengalaman di depan ratusan mahasiswa dan lulusan UGM yang memadati Aula Grha Sabha Pramana.
Saptuari Sugiharto, demikian namanya. Ketika lulus dari Fakultas Geografi UGM pada 2004, IPK Saptuari hanya berkisar di angka dua koma. Meski demikian, IPK yang kecil tidak menghalanginya meraih kesuksesan yang tinggi. Usaha Kedai Digital-nya kini berkembang pesat. Ada lebih dari 30 cabang yang tersebar di berbagai kota di tanah air.
Kesuksesan yang diraih Saptuari tidak hadir secara instan. Memang sudah lama ia memiliki tekad yang kuat menjadi pengusaha. Ketika masih berstatus sebagai mahasiswa, ia pernah menjadi penjaga tas di Koperasi Mahasiswa (Kopma). Selain itu, Saptuari juga pernah mencoba untuk berdagang ayam kampung dan berjualan stiker. Usaha-usaha itu tidak dilanjutkannya karena hanya mendapat pemasukan yang sedikit—untuk tidak menyebut merugi—dibandingkan pengeluarannya.
Prinsip yang digunakan oleh Saptuari ketika membuka Kedai Digital cukup simpel, yakni amati-tiru-modifikasi. Usaha pembuatan merchandise digital kala itu memang sedang marak-maraknya. Ia pun mencoba masuk ke pasar tersebut. Meski demikian, ia tidak serta merta ikut-ikutan masuk di usaha itu tanpa memiliki diferensiasi. Ia melihat usaha pembuatan merchandise digital secara satuan bisa dijadikan pembeda dengan usaha digital yang kebanyakan harus order dengan jumlah yang besar.
Atas keuletan menjalankan usahanya ini, Saptuari mendapatkan berbagai penghargaan. Pada 2007, ia menjadi pemenang kompetisi Wirausaha Muda Mandiri. Setelah itu, ia juga menjadi pemenang di ajang Indonesia Small Medium Bisnis Entrepreneur Award pada 2008, Most Promising Asia Pacific Entrepreneur Award pada 2009, dan Young Entrepreneur Indonesia Franchise Award pada 2010, dan berbagai penghargaan lain. Penghargaan pun ia dapatkan dari almamaternya. Pada 2011, ia dinobatkan menjadi Insan UGM Berprestasi kategori kewirausahaan. [Khairul]