Dilema antara berkarier atau kembali belajar di bangku kuliah kerap dialami oleh fresh graduate dan juga mahasiswa tingkat akhir. Pilihan kembali belajar di bangku kuliah tentu tetap diminati sebagian mahasiswa, mengingat pendidikan adalah investasi jangka panjang. Tidak sedikit uang yang dibutuhkan untuk investasi jangka panjang ini. Berburu beasiswa adalah jalan terbaik untuk merealisasikan hal tersebut. Oleh karena itu, Direktorat Kemitraan, Alumni, dan Urusan Internasional (DKAUI) UGM menyelenggarakan talkshow mengenai tips-tips mencari beasiswa. Acara tersebut merupakan rangkaian acara UGM Integrated Career Days yang digelar Rabu (10/08) di Grha Sabha Pramana.
Dalam talkshow tersebut, terdapat empat orang pembica perwakilan dari Nuffic Neso Indonesia, Swedish Institute (SI) Study Scholarship, Campus France Institut Français Indonesia (IFI) atau Lembaga Indonesia Prancis (LIP) Yogyakarta, dan Australia Award. Sofia Yang, Junior Education Promotion Officer Nuffic Neso Indonesia menyebut beasiswa ke Belanda masih sangat terbuka. “Salah satu beasiswa yang disediakan adalah StuNed, Studeren in Nederland, program beasiswa yang merupakan bagian dari kerja sama bilateral pemerintah Belanda dengan Indonesia,” jelas Sofia.
Selain Belanda, negara lain yang membuka kesempatan lebar untuk mahasiswa Indonesia adalah Swedia, Australia, dan Perancis. Peluang kerja lulusan Perancis di Indonesia sangat besar. “Perusahaan Perancis seperti Danone, Total, hingga L’Oréal telah melebarkan sayapnya di Indonesia dan tentu saja ini peluang bagus,” terang Nur Fitria selaku koordinator Campus France IFI-LIP Yogyakarta.
I Made Andi Arsana, dosen Teknik Geodesi UGM yang memandu jalnnya talkshow ini menegaskan bahwa dengan banyaknya beasiswa ke luar negeri ini, mahasiswa tidak boleh menyia-nyiakannya. “Kesempatan untuk belajar luar biasa banyak, tinggal bagaimana kita men-challenge diri kita. Jangan pernah puas atas pencapaian kita, agar kita berhenti mencari,” Oleh karena itu, untuk menjemput beasiswa-beasiswa ini persiapannya bisa dimulai sejak dini, misalnya riset mengenai kampus tujuan, meningkatkan kemampuan berbahasa asing, dan berlatih menulis essay. (Rahma)