Memiliki keahlian di dua atau lebih bidang profesional yang berbeda merupakan suatu kelebihan yang jarang dimiliki seseorang. Bahkan keahlian dimiliki tersebut sangat berbeda latar belakang pendidikan antar satu dengan yang lain. Seperti yang dilihat pada sosok yang satu ini, di satu sisi aktif bergelut dibidang perekonomian dan memegang posisi penting di sebuah institusi perbankan terkemuka di Indonesia. Namun, di sisi lain gemar dan menggeluti kegiatan di bidang seni musik. Ia adalah Dr. Supriyatno M.B.A, alumnus Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada yang saat ini menjabat sebagai Direktur Utama Bank Jateng. Hal ini diketahui saat beliau menjadi pembicara pada pembekalan wisudawan program Pasca Sarjana Universitas Gadjah Mada pada Selasa (18/10) lalu.
Bagi pria yang terlahir di Sleman Yogyakarta 61 tahun silam ini, bermusik tidak hanya menjadi agenda mengisi waktu luang. Di tengah kesibukannya memimpin perusahaan, beliau dikenal banyak kalangan sebagai seniman musik jazz dengan grupnya bernama “Nano Tirta and Friends”. Bersama rekannya, beliau sudah sering menunjukkan kemahirannya menggunakan alat musik flute di atas panggung. Seperti pada Oktober 2015 lalu, beliau beraksi satu panggung bersama seniman jazz kenamaan dunia Kenny G di acara Prambanan Jazz Festival, . Melalui kemampuannya tersebut beliau ingin menunjukan bahwa menjadi pimpinan perusahaan tidak menyurutkan apresiasinya terhadap seni yang ia minati. Bahkan hal itu dapat menunjang keberhasilan karirnya selama ini.
“Kesuksesan saat ini tidak hanya dapat dipandang dari keberhasilannya dalam menempuh pendidikan formal saja. Terpenting adalah mengembangkan diri sesuai dengan minat yang disenangi. Hal itu berguna untuk mengembangkan kemampuan berkomunikasi serta berinteraksi dengan orang lain. Salah satunya dengan bermain musik,” ujarnya. Hal tersebutlah yang mengantarkan beliau sukses berkarir di dunia perbankan.
Melihat perjalanan suksesnya, beliau mengawali karier sebagai staf di Bank Dagang Negara Jakarta tahun 1983 setelah lulus sarjana dari UGM. Kemudian berkesempatan melanjutkan studinya di tahun 1989 setelah mendapatkan beasiswa MBA di University of Dallas, USA pada jurusan International Management. Namun di tahun 1999, beliau memutuskan untuk pensiun dini dari karier di Bank Dagang Negara akibat dampak dari krisis ekonomi yang melanda Indonesia di tahun 1997-1999. Di tahun 2000 beliau meneruskan studi di program doktor pada Program Sains & Doktor FEB UGM. Hingga beliau mendapat karir yang lebih baik sebagai Pimpinan Bank BPD DIY tahun 2008-2014 dan saat ini menjabat Direktur Utama Bank Jateng periode 2014-2017. Beliau juga mendapat predikat “The Best Leadership CEO Perbankan” di tahun 2016
Keberhasilan yang dicapainya selama ini banyak dipandang orang sebagai suatu kesuksesan dalam hidupnya. Hasil tersebut terlahir dari proses belajar dan kerja kerasnya selama ini. Namun menurutnya makna kesusesan sebenarnya tidak dapat hanya dilihat dari jabatan dan materi yang diraih. “Kesuksesan sebenarnya apabila kita dapat bermanfaat, tidak hanya untuk diri kita pribadi namun dapat bermanfaat bagi lingkungan dan masyarakat di sekitar kita” jelasnya. Saat ini, menurutnya masih banyak mahasiswa yang beroritentasi menjadi karyawan sebuah perusahaan. Padahal seharusnya mahasiswa harus mempunyai pemikirian menciptakan lapangan kerja. Dengan kata lain mindset mahasiswa sekarang harus dirubah untuk menamkan jiwa kewirausahaan.
Beliau juga berpesan kepada alumni UGM, “Jangan pernah lelah dan berhenti untuk belajar dalam hal apapun. Karena manusia sukses adalah manusia yang senang belajar atau menjadi pembelajar.” terangnya. [Eggy]