Krisis sosial yang melanda negara di Kawasan Timur Tengah seperti Suriah dan Yaman diharapkan tidak pernah terjadi di Indonesia. Banyak kerugian yang akan didapatkan dari terjadinya peristiwa tersebut, salah satunya menghambat kemajuan perekonomian negara yang dilanda konflik berkepanjangan. Maka komitmen untuk menjaga stabilitas nasional harus menjadi perhatian seluruh warga negara di tengah isu kebinekaan yang tengah mencuat, tidak terkecuali bagi alumni lulusan Universitas Gadjah Mada (UGM).
Seperti disampaikan M. Wajid Fauzi, Staf Ahli Bidang Manajemen Kementerian Luar Negeri, saat didaulat menjadi pembicara Pembekalan Wisudawan Program Pascasarjana Periode III April 2017, di Graha Sabha Pramana UGM pada Rabu (18/4) pagi.
“Tanpa adanya kondisi sosial dan politik nasional yang stabil, mustahil dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan membangun banyak infrastruktur negara. Untuk itu, lulusan UGM harus juga dapat berperan menjadi garda terdepan dalam menjaga keharmonisan kehidupan bermasyarakat di Indonesia yang multikultural,” ujarnya pria yang pernah bertugas menjadi Duta Besar Indonesia untuk Yaman ini.
Terlebih menurut Wajid, Indonesia secara geopolitik dipandang memiliki potensi ekonomi yang cukup besar karena berada di Kawasan Asia-Pasifik, yang merupakan jalur utama perdagangan dunia. Dengan menjaga stabilitas nasional, maka keuntungan dari investasi luar negeri akan banyak didapatkan oleh Indonesia.
Sementara itu, Aulia Wijiasih, aktivis pendidikan dan lingkungan yang juga didaulat menjadi pembicara, menekankan pentingnya pendidikan lingkungan yang berkelanjutan. Hal ini berkaitan dengan isu kerusakan lingkungan hingga bencana alam yang banyak terjadi di Indonesia. Ia berharap kedepan akan semakin banyak orang yang mulai berpikir untuk mewujudkan sistem yang mengakomodasi pendidikan lingkungan di berbagai elemen masyarakat.
“Alumni akan mampu melakukan apapun karena bekal pengetahuan, namun Indonesia kekurangan orang yang mau berbuat dalam memberikan pendidikan lingkungan berkelanjutan di masyarakat,” ungkap alumnus FISIPOL UGM di hadapan lebih dari 1.200 calon wisudawan yang hadir. [Eggy]