Sebagai institusi pendidikan tinggi, Universitas Gadjah Mada (UGM) terus berkomitmen dalam mencetak lulusan yang berkualitas dan mampu bersaing secara global. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan bersinergi secara intensif dengan berbagai pihak, di antaranya bersama pelaku industri. Hal ini bertujuan dalam rangka pengembangan metode pembelajaran di kampus agar dapat menyesuaikan dengan tuntutan yang dibutuhkan oleh pasar dan masyarakat.
Seperti disampaikan Drs. Gugup Kismono, Sekretaris Eksekutif Kantor Pimpinan UGM dalam acara Workshop dan Focus Group Discussion: Strengthening Partnership to Improve Graduate Employability, pada Rabu (26/3) pagi.
“Menjawab tantangan global, universitas dan industri harus bergandengan tangan bersama untuk menciptakan iklim yang kompetitif. Hal ini sebagai upaya mendukung Indonesia dalam memimpin perubahan dunia dalam 50 tahun mendatang.,” ujarnya saat memberikan sambutan di Ruang Jogjakarta, Hotel Santika Premiere Yogyakarta.
Dinamika persaingan di era modern yang ketat juga menuntut semua pihak termasuk UGM untuk terus berbenah dan menciptakan berbagai inovasi. Untuk itu, pada acara ini UGM turut pula mengundang perwakilan perusahaan dan instansi mitra universitas untuk memberikan masukan yang diperlukan. Selain itu, UGM ingin melihat tingkat kepuasan mitra pelaku industri terhadap alumni lulusan UGM yang telah bekerja di perusahaannya.
“Komunikasi ini penting, terlebih untuk menjawab persepsi di masyarakat bahwa alumni UGM kurang dapat bersaing dengan perguruan tinggi yang lain, sehingga diperlukan masukan dari pelaku industri untuk pembenahan sistem pendidikan di UGM,” tambah Gugup.
Acara yang dihadiri oleh lebih dari 50 tamu undangan ini berlangsung selama dua hari hingga 27 April 2017. Diskusi pada hari pertama mengambil tema “Relevansi Kualitas Lulusan terhadap Kebutuhan Pasar Kerja”. Sedangkan di hari kedua, diskusi difokuskan pada tema “Kemitraan untuk Penguatan Pengembangan IPTEKS dan Penyebarluasan Inovasi Perguruan Tinggi”.
Selain mitra universitas, acara ini turut mengundang tim penyusun kurikulum yang berasal dari 18 fakultas dan 2 sekolah yang ada di UGM. [Eggy]