Setiap aspek dalam kehidupan saat ini tidak dapat dilepaskan dari peran kemajuan teknologi. Selain memudahkan segala aktivitas, tren era digital yang berkembang dengan pesat menciptakan perubahan yang sangat cepat dan sulit untuk diprediksi. Hal tersebut turut pula memunculkan beragam tantangan dan permasalahan baru yang lebih kompleks, tidak terkecuali pada dunia kerja. Untuk itu, alumni dituntut untuk mempersiapkan diri agar dapat beradaptasi dengan kebutuhan perkembangan jaman.
Seperti disampaikan Tonda Priyanto, saat menjadi pembicara Pembekalan Wisudawan Program Sarjana dan Diploma Periode IV di Grha Sabha Pramana, Universitas Gadjah Mada (UGM), Selasa (16/5) siang.
“Sekarang ini tuntutannya jauh berbeda, setiap individu harus memiliki pemikiran yang terbuka terhadap hal apapun, fleksibel, dan juga kreatif. Mimpi dan visi yang jelas harus juga dimiliki untuk melangkah ke depan, baik bagi diri sendiri, lingkungan, dan keadaan sosial di sekitar kita,” ujarnya di hadapan lebih dari 1.600 calon wisudawan yang hadir.
Alumnus Teknik Elektro UGM ini juga menilai, setiap individu dilahirkan memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Untuk itu, sinergi dengan berbagai latar belakang pendidikan dan sosial yang berbeda menjadi satu nilai penting yang harus dilakukan. Selain dapat memperkaya potensi diri antara satu dengan yang lain, kolaborasi lintas disiplin ilmu juga dapat hadirkan solusi dari berbagai masalah yang terjadi.
“Sekarang ini eranya untuk saling berkolaborasi. Terlebih, UGM merupakan salah satu perguruan tinggi terbesar dengan ragam keilmuan yang kaya dan peserta didik yang berasal dari seluruh pelosok nusantara,” tambahnya.
Dalam pembekalan ini, turut dihadirkan Chandra Kirana Prijosusilo, aktivis lingkungan dan pendiri Green Indonesia, untuk menambah wawasan calon wisudawan. Dalam kesempatannya, pemilik sapaan akrab Kiki ini menekankan arti penting membangun kembali nilai kepercayaan di antara masyarakat Indonesia yang kini sangat rendah. Ia pun mengajak semua pihak, termasuk alumni UGM, untuk semakin peduli terhadap persoalan-persoalan yang perlu mendapat perhatian lebih.
“Isu soal pelestarian alam, pengayaan budaya tanpa henti, dan kesejahteraan ekonomi harus menjadi perhatian semua pihak, tidak hanya pemerintah, namun hingga di dalam keluarga, maupun masing-masing individu. Apalagi melihat gap kesenjangan sosial yang semakin hari semakin tinggi,” ujar alumnus Fakultas Psikologi UGM ini. [Eggy]