Direktorat Kemitraan, Alumni, dan Urusan Internasional (DKAUI) melalui Subdirektorat Hubungan Alumni Universitas Gadjah Mada (UGM) menggelar sosialisasi program Tracer Study UGM 2017 pada Rabu (25/5) pagi. Sebanyak lebih dari 100 peserta hadir mewakili seluruh fakultas dan departemen yang ada di UGM. Pertemuan yang dihelat di Auditorium Kamarijani-Soenjoto, Fakultas Teknologi Pertanian UGM ini sekaligus menandai dimulainya (kick off) pelaksanaan Tracer Study UGM untuk tahun 2017.
Seperti disampaikan Dr. Paripurna, Wakil Rektor Bidang Kerja sama dan Alumni UGM, Tracer Study merupakan salah satu indikator universitas untuk mengetahui keberhasilan proses pembelajaran yang sudah dilaksanakan selama ini.
“(Tracer Study) Ini menjadi penting, mengingat setiap tahunnya kita perlu mengoptimalkan kembali sistem dan proses yang berlangsung di Universitas Gadjah Mada. Tracer Study menjadi salah satu bahan evaluasi terhadap perbaikan apa yang harus dilakukan,” ujarnya saat memberi sambutan.
Paripurna menambahkan, beberapa indikator harus menjadi perhatian semua pihak termasuk pimpinan universitas, fakultas, hingga departemen. Di antaranya ialah tolak ukur terhadap kesesuaian program studi yang diambil alumni dengan bidang kerja yang digeluti selepas lulus dari UGM. Menurutnya, semakin besar nilai kesesuaian tersebut menandakan cukup baiknya proses pembelajaran di UGM. Namun sebaliknya, jika angka kesesuaian sangat kecil, maka ada yang harus di evaluasi.
“Setiap kali kita ingin mengetahui seberapa berhasilnya universitas, tolak ukur utama adalah lulusannya. Baik hal yang umum seperti masa transisi ke dunia kerja, seberapa besar penghasilan dan kesesuaian program studi. Itu semua harus tercatat, agar bisa mengetahui betul sejauh mana target kita telah tercapai,” tambah Paripurna.
Dr. rer.pol Bina Patria, S.Psi., M.A., dari Fakultas Psikologi UGM turut dihadirkan untuk memberikan penjelasan dan teknis program Tracer Study UGM. Menurut pemaparannya, angka keikutsertaan responden tahun 2016 tidak mengalami peningkatan dibanding tahun 2015. Ia pun berharap tahun ini dapat menjaring lebih banyak lagi responden yang menyasar alumni UGM lulusan tahun 2015, baik sarjana maupun diploma.
“Tahun lalu kita hanya berhasil menjaring responden sebesar 35,9%, artinya ada penurunan walau sedikit dari 2015. Untuk itu, kami mengharapkan kerja sama semua pihak untuk dapat meningkatkan response rate di tahun 2017 ini,” ujar Bina. [Eggy]