Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (KAGAMA) kembali buktikan kepada publik akan komitmennya untuk terus berkontribusi dalam memecahkan berbagai persoalan negeri melalui sumbangsih gagasan dan pemikiran. Dengan menggandeng KOMPAS dan Radio Sonora, KAGAMA adakan dialog kebangsaan “Teras Kita” pada Sabtu (12/8) di Balairung Universitas Gadjah Mada (UGM). Bertepatan dengan momentum kemerdekaan di tahun 2017, Dialog yang terbuka untuk umum ini mengambil tema “Refleksi 72 tahun Indonesia, Kerja Bersama menuju Kejayaan Indonesia”.
Tiga menteri alumni UGM yang ada di jajaran Kabinet Kerja Pemerintahan Presiden Joko Widodo, di antaranya Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadi Muljono, Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, dan Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, dihadirkan sebagai narasumber pada dialog kritis dan solutif kali ini.
Dalam pemaparannya, Basuki Hadi Muljono menyebut kementrian PUPR saat ini masih berusaha keras merealisasikan beberapa proyek pembangunan infrastruktur yang telah dicanangkan. Hal itu sesuai dengan arahan dari Presiden Joko Widodo yang ingin menciptakan pemerataan pembangunan hingga pelosok negeri demi meningkatkan daya saing Indonesia dan kesejahteraan masyarakat.
“Kita terus membangun infrastruktur seperti jalan, bendungan, dan perumahan agar selesai sesuai jadwal. Kita juga prioritaskan membangun kawasan perbatasan seperti di Papua dan Kalimantan,” ujar Alumnus Fakultas Teknik UGM ini.
Basuki menambahkan, untuk membuat semua proses pembangunan berjalan lancar, ia memiliki lima macam terobosan yang diterapkan. Di antaranya terkait pembebasan lahan, pembiayaan, penerapan teknologi, pola birokrasi dan kepemimpinan, serta komunikasi yang baik antar lembaga pemerintah yang terlibat.
Sementara itu, Retno Marsudi, menjelaskan perihal pencapaian yang telah dilakukan kementrian yang dipimpinnya selama tiga tahun menjabat. Di antaranya fokus pada perlindungan terhadap Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di luar negeri. Terlebih, WNI yang berada pada negara yang sedang dilanda konflik berkepanjangan seperti di Timur Tengah.
“DI tahun 2016, Kementrian Luar Negeri telah berhasil menangani lebih dari 18.000 kasus yang menimpa WNI di luar negeri. Kami juga terus berkomitmen untuk menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia dari ancaman pihak asing serta turut berkontribusi dalam menjaga perdamaian di dunia,” ujarnya.
Selain tiga menteri yang hadir, KAGAMA juga turut mengundang Wakil Menteri Keuangan, Mardiasmo, dan Gubernur Provinsi Jawa Tengah yang juga Ketua Pengurus Pusat KAGAMA, Ganjar Pranowo, untuk menyampaikan pandangannya di hadapan tamu undangan dan peserta diskusi yang memadati Balairung UGM. [Eggy]