Didirikan di Jerman pada tahun 1890, Kuehne + Nagel merupakan salah satu perusahaan penyedia logistik terkemuka di dunia yang beroperasi di 1.300 lokasi di lebih dari 100 negara.
“Ini adalah kunjungan pertama kalinya Kuehne + Nagel ke kampus yang tidak berfokus pada supply chain. UGM menjadi yang terpilih karena merupakan world class university yang tentunya memiliki kandidat yang berkualitas,” ucap Uliek Mandiri, Training Manager Kuehne + Nagel pada Kuehne + Nagel Indonesia Networking Session yang diselenggarakan pada Selasa (15/08) di Ruang Seminar Perpustakaan Pusat Universitas Gadjah Mada (UGM).
Sebagai perusahaan penyedia jasa outsourcing logistik dan manajemen supply chain secara manufacture to company dan company to company, nama besar Kuehne + Nagel belum terlalu diketahui oleh mahasiswa maupun lulusan yang tidak berfokus pada bidang logistik. Padahal perusahaan pada bidang tersebut tidak akan mati selama masih ada produsen, konsumen, dan barang untuk didistribusikan.
“Kami tidak hanya menyediakan layanan logistik dan supply chain untuk barang consumer, tapi juga untuk aerospace, automotive, oil and gas, high technology, pharma, dan juga barang industri,” jelas Sadrah Ginting, HR & GA Assistant Manager Kuehne + Nagel.
Selain menceritakan tentang Kuehne + Nagel, Uliek dan Ginting tidak lupa menjelaskan mengenai program Operations Trainee yang menjadi tujuan utama perusahaan tersebut datang ke UGM. Melalui program Operations Trainee, Kuehne + Nagel mencari future leader untuk menjalani training and development sebelum diterjunkan pada bidang logistik. Kandidat terpilih yang berjumlah tujuh hingga delapan orang akan menjalani masa pelatihan selama 12 bulan sebelum akhirnya akan melanjutkan perjalanan kariernya pada Asia Pasifik Regional Talent Program serta Global Talent Program yang mengarahkan pada posisi pemimpin Kuehne + Nagel di masa depan.
Pada hari tersebut, secara langsung Kuehne + Nagel melakukan penerimaan dan seleksi berkas untuk selanjutnya pada Rabu (16/08) dilakukan tahap wawancara.
“Di Kuehne + Nagel, kita bisa mempelajari kultur negara lain karena banyak latar belakang akan membuat beragam cara berpikir kritis dan itu bagus untuk membentuk tim yang dinamis,” ujar Uliek menutup Kuehne + Nagel Indonesia Networking Session.