Universitas Gadjah Mada menerima kunjungan studi banding dari Bagian Kesejahteraan Mahasiswa dan Direktorat Hubungan Alumni, Universitas Diponegoro (Undip), Selasa (30/1). Kehadiran rombongan sebanyak 15 orang ini disambut oleh pimpinan Subdirektorat Hubungan Alumni UGM di Ruang Multimedia 2, Gedung Pusat UGM.
Agenda kunjungan berlangsung selama satu hari diisi dengan diskusi dan berbagi pengalaman mengenai program kerja hubungan alumni di masing-masing instansi, di antaranya tracer study dan program pengembangan karier lulusan.
Seperti diceritakan Drs. Mujid Farihul Amin, M.Pd., Direktur Komunikasi Karier dan Hubungan Alumni Undip, tujuan utama kehadirannya beserta rombongan adalah dalam rangka penguatan dan peningkatan layanan alumni di Undip. Ia menilai UGM adalah salah satu contoh universitas dengan pengelolaan layanan alumni yang baik.
Secara khusus, Mujid juga menanyakan kiat keberhasilan UGM dalam menjaring alumni untuk mengisi kuesioner tracer study.
“Program tracer study di Undip masih banyak mengalami kendala, terutama partisipasi alumni yang masih cukup rendah. Kami sedang berinovasi untuk dapat meningkatkan partisipasi alumni tersebut,” ungkap Mujid.
Kepala Subdirektorat Hubungan Alumni UGM Dr. Sulistyowati, S.H., M.Hum. mewakili tuan rumah merasa bangga dan senang mendapat kunjungan ini. Di dalam diskusi, Sulistyowati banyak memaparkan program dan layanan yang telah dilaksanakan oleh UGM, seperti integrated career days dan pembuatan kartu alumni yang kini terintegrasi dengan layanan perbankan. Termasuk upaya UGM dalam membangun sinergi dengan alumni di daerah melalui program “UGM Menyapa Alumni”.
“Yang terbaru, saat ini kami sedang membangun aplikasi sistem informasi untuk membuat pengelolaan alumni lebih mudah dengan memanfaatkan kemajuan teknologi, seperti aplikasi Simponi dan Sahabat UGM,” ujarnya.
Sulistyowati berharap dengan adanya silaturahmi yang baik ini akan berdampak pada peningkatan kinerja dari pengelola layanan alumni di kedua universitas, baik itu di UGM maupun di Universitas Diponegoro. UGM juga menurutnya banyak mendapatkan tambahan inspirasi dalam mengelola layanan alumni seperti beberapa aplikasi yang sudah dibuat oleh Universitas Diponegoro. [Eggy]