Universitas Gadjah Mada (UGM) bersama dengan bank mitra, menyerahkan 87 Kartu GAMA Co-Brand kepada perwakilan Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (KAGAMA) Cabang Khusus Belanda di Ruang Rapat Majelis Wali Amanat UGM, Senin (26/3).
Kartika Ratna Pertiwi, MD, M.Biomed.Sc., Ph.D candidate in Cardiovascular Pathology, AMC Universiteit van Amsterdam yang menjadi utusan cabang khusus KAGAMA Belanda mengaku senang dengan diterbitkannya Kartu GAMA Co-Brand ini.
Menurutnya, kartu identitas resmi alumni yang baru dan sudah terintegrasi dengan layanan perbankan ini sangat dinantikan kehadirannya oleh alumni UGM yang ada di Negeri Kincir Angin. Penerbitan kartu alumni juga sekaligus untuk mempermudah KAGAMA Belanda dalam merealisasikan wacana pembuatan basis data alumni di Belanda.
“Mereka (alumni UGM di Belanda) sangat antusias ketika mendengar informasi adanya kartu alumni yang terintegrasi dengan layanan perbankan. Mereka juga bersemangat untuk menguatkan identitas sebagai alumni UGM dengan memiliki kartu keanggotaan resmi yakni Kartu GAMA Co-Brand,” ungkapnya saat rapat koordinasi bersama pihak UGM, dan bank-bank mitra.
KAGAMA Belanda merupakan salah satu cabang khusus wadah alumni UGM yang ada di luar negeri. Anggota KAGAMA Belanda sebagian besar berstatus sebagai pelajar yang sedang melanjutkan studinya di beberapa perguruan tinggi yang ada di Belanda. Namun, tidak sedikit pula anggota KAGAMA Belanda merupakan alumni UGM yang sudah menjalani karier atau menetap di Belanda sebagai diaspora.
Kartika menceritakan, terbentuknya KAGAMA Belanda dilatarbelakangi oleh beberapa alumni UGM yang senang berkumpul di sebuah restaurant untuk berbincang dan bercengkrama di waktu senggang. “Kami memiliki semboyan KMF: Kumpul, Foto, dan Makan, tujuannya tidak lain untuk membangun keakraban,” tuturnya.
Mulai tahun 2015, KAGAMA Belanda diresmikan sebagai salah satu cabang khusus KAGAMA di luar negeri. Kepengurusan KAGAMA Belanda saat itu dilantik langsung oleh Ganjar Pranowo, Ketua Umum Pengurus Pusat KAGAMA di kantor Kedutaan Besar Republik Indonesia, Den Haag. Pelantikan tersebut juga sekaligus mengukuhkan Hero Marheanto, mahasiswa Universitas Twentee, sebagai ketua Ketua KAGAMA cabang khusus Belanda pada periode pertama. [Ariani]