Ancaman nasional dalam bentuk aksi kekerasan, terorisme dan pengaruh paham-paham radikal di tengah masyarakat masih menjadi tantangan besar bangsa Indonesia hingga saat ini. Secara tidak langsung, berbagai ancaman tersebut dapat mempengaruhi sendi-sendi vital negara yang tengah giat dalam melakukan akselerasi di sektor pembangunan.
Untuk itu, strategi dalam menguatkan ketahanan nasional menjadi salah satu aspek yang perlu diperhatikan guna menguatkan persatuan dan kesatuan di antara komponen bangsa. Dalam mewujudkannya, diperlukan dukungan dari seluruh elemen yang ada di masyarakat, termasuk lulusan Pasca Sarjana Universitas Gadjah Mada (UGM).
“Dengan kemampuan intelektual dan akademik yang unggul, KAGAMA tentu saja harus berperan aktif dalam menjaga dan meningkatkan kualitas ketahanan nasional agar tetap berguna sebagai pemersatu bangsa,” tutur Dr. Brigjen TNI Wibisono Puspito Hadi, M.Sc., M.Si., saat menjadi narasumber acara dalam Pembekalan Calon Wisudawan program Pasca Sarjana periode IV Juli 2018 di Grha Sabha Pramana, Rabu (18/7).
Peran yang dapat dilakukan oleh alumni UGM dalam mewujudkan ketahanan nasional, menurut Wibisono, adalah dengan menjadi pemimpin yang membawa pengaruh baik di lingkungan sekitarnya. Alumni UGM harus dapat mengisnpirasi dan menjadi garda terdepan mencipta kerukunan di tengah perbedaan.
“UGM tidak dapat dilepaskan dari semangat Gadjah Mada yang dihormati sebagai pemimpin yang kuat dan mampu menyatukan segala macam perbedaan yang ada di seluruh Nusantara pada masa dahulu,” tambah Wibisono dengan nada tinggi untuk memotivasi lebih dari 1.000 calon wisudawan yang hadir.
Selain upaya mendukung percepatan pembangunan, terwujudnya ketahanan nasional dapat menjadi alat untuk mempertahankan kekayaan sumber daya alam (SDA) di Indonesia.
Menurut Taufiq Ismail, Vice President Rare Indonesia, masyarakat perlu ditanamkan rasa kebanggaan terhadap potensi kekayaan sumber daya alam yang dimiliki negeri ini. Hal tersebut bertujuan untuk menjaga kelestarian sumber daya alam yang menjadi aset berharga bangsa Indonesia di masa mendatang.
“Banyak kekayaan Indonesia dirusak dan dikuras habis karena adanya kerakusan, jika terus dibiarkan dan tidak diimbangi dengan edukasi pada masyarakat maka situasi SDA kita akan semakin memprihatinkan,” ujar Taufiq saat menjadi pembicara bersama Wibisono. [Eggy]