Yogyakarta – Pegawai Negeri Sipil (PNS) hingga saat ini masih menjadi pekerjaan yang banyak diincar oleh para pencari kerja. Daya tarik seleksi PNS yang kuat membuat calon pendaftarnya harus memiliki bekal dan persiapan yang matang untuk dapat bersaing dengan ribuan kompetitor.
Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM) mengadakan Job Fair dan Talkshow Edukasi sebagai bentuk Sosialisasi CPNS. Pada tahun ini BPOM mendapatkan formasi sebanyak 1078 formasi. Universitas Gadjah Mada (UGM) terpilih sebagai salah satu dari 5 kampus bergengsi yang berkesempatan mendapatkan Sosialisasi CPNS dari BPOM. Hal tersebut merupakan kesempatan bagi mereka yang menyukai tantangan, memiliki integritas dan jiwa investigatif, inovatif, serta cinta Tanah Air untuk bergabung di BPOM.
Antusiasme peserta Sosialisasi CPNS terlihat dari penuhnya booth-booth yang menyajikan profil BPOM. Ratusan orang alumni UGM yang berasal dari berbagai fakultas memadati Ruang Hall Perpustakaan Sekolah Vokasi UGM, Sabtu (29/9).
Pada sambutannya, Direktur Kemitraan, Alumni, dan Urusan Internasional, Dr. Danang Sri Hadmoko, S.Si., M.Sc. menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi kepada BPOM atas terselenggaranya job fair dan sosialisasi CPNS di Kampus Kerakyatan ini. “BPOM tahun ini membuka 1078 formasi. UGM dengan 18 fakultas dan 2 sekolah merupakan potensi yang komprehensif karena lulusannya memiliki kemampuan akademis dan softskills yang sudah diberikan di bangku kuliah. Ini merupakan kesempatan yang besar bagi alumni dan mahasiswa”, ujarnya.
Dra. RR. Maya Agustina, Apt., M.Sc. selaku Deputi II Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan, dan Kosmetik BPOM memberikan sambutan sekaligus membuka acara. Pada sambutannya Deputi II BPOM menyampaikan bahwa, “BPOM saat ini mulai dilirik oleh masyarakat karena posisinya sangat strategis terkait bahan makanan dan obat-obatan yang dikonsumsi oleh masyarakat. Saat ini lingkup kerja BPOM tidak hanya hal teknis, tapi juga pembangunan infrastruktur yang harus ditopang oleh personil dari berbagai bidang. Luas Indonesia menjadi salah satu tantangan bagi Badan POM”, paparnya.
Dra. RR. Maya Agustina, Apt., M.Sc. menambahkan, “Saat ini Badan POM juga telah memiliki kesepakatan-kesepakatan dengan negara-negara ASEAN dan lembaga internasional. Pengawasan obat- obatan yang masuk ke Indonesia sangat penting karena banyak obat-obatan yang di dalamnya terdapat kandungan zat terlarang. Hal ini juga merupakan tantangan bagi BPOM untuk melindungi masyarakat. BPOM melakukan pengawasan dari hulu hingga hilir. Selain itu, keanekaragaman hayati menjadi poin penting bagi BPOM. Obat-obatan tradisional yang saat ini tidak populer akan digali lebih dalam lagi. Pada tahun ini BPOM telah melakukan benchmarking ke India dan Cina yang telah menggunakan obat-obatan tradisional, bahkan sudah masuk dalam daftar obat yang diasuransikan. Untuk menjalankan pengawasan yang menyeluruh BPOM bekerja sama dengan Kejaksaaan Agung, BIN, dan Kepolisian.
Setelah pembukaan yang inspiratif dari kedua tokoh tersebut, acara dilanjutkan talkshow dengan tema “Build Your Path, Discover Your Future.” Talkshow disampaikan oleh beberapa narasumber dari BPOM, antara lain adalah Deputi Bidang Pengawasan Pangan Olahan BPOM, Ir. Tetty Helfery Sihombing, M.Sc. Beliau mengatakan bahwa BPOM memberikan kesempatan terbuka bagi staf untuk melanjutkan studi hingga jenjang S3 dan juga training ke luar negeri. “Softskills sangat penting. IPK tinggi namun tidak pernah bersosialisasi juga tidak bagus. Harus mempunyai networking dan kemampuan berkomunikasi yang baik. Ikutlah organisasi, komunikasi lintas fakultas sangat penting, karena saat bekerja kita tidak hanya berkomunikasi dengan teman atau kolega, namun juga dengan pimpinan, dari berbagai lini.” imbuhnya. [Hubungan Alumni UGM/Nisa]