Makassar – Suasana di Baruga Pattingalloang, Rumah Jabatan Gubernur Sulawesi Selatan pada sore itu berbeda dari biasanya. Sejak pukul enam sore sejumlah alumni dari penjuru Sulawesi Selatan mulai berdatangan untuk menghadiri Temu Alumni di tempat tersebut pada Jumat (19/10).
Indri, salah satu alumni Fakultas Ilmu Budaya menyambut gembira dengan kegiatan temu alumni ini, karena alumni UGM yang ada di Makassar jarang bertemu. “Kami sering berdisksusi tentang berbagai hal lewat WA grup, ini kesempatan bagus untuk bertatap muka langsung dengan teman-teman alumni di Makassar,” ungkapnya.
Ketua Pengda KAGAMA Sulawesi Selatan Prof. Dr. Farida Patittingi, S.H., M.Hum., dalam sambutannya menyampaikan bahwa terdapat sekitar 400 alumni UGM di Sulawesi Selatan yang saat ini tersebar di perguruan tinggi, pemerintahan, dan swasta. Membangun sinergitas KAGAMA, Pemda, dan alumni di sini mempunyai peran strategis, agar alumni memberikan kontribusi sekecil apapun. “Bapak Gubernur selalu membantu mewujudkan sinergitas perguruan tinggi dengan pemerintah daerah untuk membangun,” ungkapnya. Ketua Pengda KAGAMA Sulawesi Selatan juga menyampaikan terima kasih kepada Bapak Gubernur yang sangat mendukung kegiatan ini dan berharap sinergitas antara UGM, KAGAMA Sulawesi Selatan, dan Pemda Sulawesi Selatan dapat terjalin dengan baik.
Rektor UGM, Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng., menyampaikan terima kasih kepada Gubernur Sulawesi Selatan yang telah memfasilitasi kegiatan ini, sehingga alumni UGM yang berada dari berbagai daerah di Sulawesi Selatan dapat berkumpul, kangen-kangenan, dan berdiskusi. Harapannya alumni dapat berkontribusi di tempat mereka bekerja. UGM sangat bangga dengan alumninya yang guyup dan kompak, dengan kekuatan apapun dapat menyatu di mana pun berada. “Dukungan alumni kepada UGM mutlak, karena tidak ada perguruan tinggi yang bisa berkembang tanpa support dari alumni. Sinergi antara alumni dengan alamamater adalah hal yang sangat penting,” ungkapnya.
Pada kesempatan tersebut Rektor UGM menyampaikan kontribusi UGM terkait bencana yang saat ini sedang terjadi. UGM melalui DERU bersinergi dengan KAGAMACare sejak awal telah bergerak memberikan bantuan baik di Lombok dan di Palu dengan mengirimkan KKN khusus, KKN Bencana dengan durasi 1 bulan per periode. Selain itu ada 200 mahasiswa dari Sulawesi Tengah dan Lombok, diberikan bantuan berupa pembebasan UKT untuk semester depan.
Gubernur Sulawesi Selatan dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada UGM yang telah melahirkan banyak pemimpin bangsa. “Saya sudah 10 tahun menjadi Bupati Bantaeng. Selama itu kami minta KKN UGM, kami minta UGM karena adik-adik KKN sangat kritis dan sangat membantu kami di daerah,” ungkapnya.
Pada kesempatan tersebut dilakukan juga penandatanganan Nota Kesepahaman Bersama antara UGM dengan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan tentang tri dharma perguruan tinggi. Gubernur Sulawesi Selatan berharap MoU antara UGM dan Pemerintah Provinsi Selatan juga menyentuh kerja sama peningkatan SDM. “Saya yakin banyak anak-anak muda di Pemprov yang masih akan mengembangkan diri. Kami berharap bisa bersinergi dalam bidang penelitian, harapannya menjadi pendorong penelitian di daerah,” jelasnya.
Provinsi Sulawesi Selatan menjadi daerah ketiga yang dikunjungi Rektor UGM dalam kegiatan UGM Menyapa Alumni tahun ini. Sebelumnya, Rektor UGM mengunjungi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan Papua Barat. [Hubungan Alumni UGM/Ariani]