Yogyakarta – Acara Pembekalan Calon Wisudawan Program Pascasarjana UGM Periode Oktober 2018 berlangsung meriah dan penuh antusiasme. Lantai dua gedung Grha Sabha Pramana terisi penuh oleh calon wisudawan dan wisudawati yang telah menyelesaikan studi pascasarjananya. Pembekalan bertujuan untuk mempersiapkan alumni dalam mengembangkan karier profesionalnya dan mendorong tumbuhnya ide-ide kreatif dari calon wisudawan untuk membangun bangsa. Selain itu, dengan diadakannya acara rutin pembekalan ini diharapkan dapat terjalin komunikasi efektif antara mahasiswa dengan alumni yang telah berkiprah di berbagai bidang dalam masyarakat.
Tepat pukul 08.15 WIB acara pembekalan dibuka oleh MC dan langsung masuk ke sesi talk show oleh pembicara pertama. Mengangkat tema “Perdagangan dan Potensi Sumber Daya Laut Indonesia dalam Pasar Global”, UGM mengundang pakar dalam bidang perdagangan yaitu Bapak Anton Mart Irianto selaku Direktur Perdagangan Dalam Negeri, PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero).
Bapak Anton menyampaikan tentang Usaha Kecil Menengah (UKM) Indonesia menuju pasar global yang tidak mustahil dilakukan di zaman MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) seperti sekarang. Menilik kondisi Indonesia yang secara geografis sangat menguntungkan sehingga apa saja yang ditanam bisa tumbuh, UKM tentu menjadi jalan peluang untuk dapat menjual hasil dari olahan yang ditanam oleh masyarakat. “Namun permasalahannya, UKM Indonesia kurang memiliki competitive advantage karena minim inovasi produk dan lain sebagainya. Terutama dalam hal packaging (kemasan), UKM Indonesia kalah saing ketika dibawa ke ranah ASEAN.” Ujar alumnus Fakultas Ekonomika dan Bisnis ini di Grha Sabha Pramana, Selasa (23/10). “Saya minta kepada lulusan S2 dan S3 UGM untuk turut memikirkan hal ini. Sehingga harapannya UKM Indonesia lebih pede bersaing dengan negara-negara tetangga di ASEAN karena tidak kalah dalam hal packaging.” Imbuhnya. Di akhir talk show sesi I, Pak Anton berpesan kepada calon wisudawan untuk tidak lupa menjadi Kagama, baik sebagai anggota maupun pengurus.
Dalam kesempatan ini, UGM juga mengundang pakar dalam bidang potensi sumber daya laut, yaitu Bapak Risyanto Suanda selaku Direktur Utama Perum Perikanan Indonesia untuk menjadi pembicara di talk show sesi ke II. Bapak Risyanto mengawali talk show dengan menceritakan pengalaman asal usulnya memilih jurusan Perikanan UGM. “Saya dari kecil tinggal di kawasan pesisir. Sehingga saat mendaftar kuliah, saya bertanya apakah di UGM ada jurusan perikanan lalu saya mendaftar dan berhasil masuk lewat jalur tanpa tes. Selama kuliah di Jogja, saya belajar banyak hal tentang nilai-nilai kehidupan dan juga networking (jaringan) yang ternyata sangat berguna setelah saya lulus”. Kenang alumni Fakultas Pertanian jurusan Perikanan ini.
Bapak Risyanto mengatakan bahwa Perum Perikanan Indonesia merupakan BUMN dalam bidang perikanan terbaik dan terbesar. Telah berjalan selama 28 tahun, core bisnis Perum Perikanan Indonesia adalah mengelola pelabuhan perikanan satu-satunya di Indonesia. Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia sehingga memiliki kekayaan laut yang luar biasa. Namun potensi perikanan setinggi ini tidak secara otomatis membuat kita kaya raya. Semua potensi laut ini dapat membuat kita kaya apabila kita sudah dapat memanfaatkannya secara optimal. Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mencapainya antara lain adalah kita masih perlu meng-handle SDM kita, konsistensi dari semua pihak, dan beberapa stakeholder perikanan harus saling bersinergis untuk dapat mengembangkan sektor perikanan.
Seperti halnya sektor perdagangan yang telah disampaikan oleh Bapak Anton, sektor perikanan pun juga memiliki permasalahan. Saking banyaknya ikan di Indonesia, hasil perikanan Indonesia dijual ke luar negeri dalam bentuk mentah dengan harga murah, lalu diolah di luar negeri menjadi makanan jadi seperti bakso ikan, fillet ikan, dan lain sebagainya setelah itu dijual kembali ke Indonesia dengan harga yang tinggi. Calon wisudawan pascasarjana diharapkan mampu berkontribusi dalam memecahkan masalah ini sehingga hasil perikanan Indonesia dapat lebih mensejahterakan masyarakat.
Setelah penyampaian materi oleh dua pembicara tersebut, Ibu drg. Dian Nirmalasari selaku moderator memberikan kesempatan tanya jawab kepada 2 orang calon wisudawan. Keberagaman Indonesia terlihat ketika 2 orang penanya yaitu Ratna dari Kalimantan dan Fridrik dari wilayah bagian timur Indonesia bertanya dengan semangat untuk membangun kampung halamannya setelah lulus dari Program Pascasarjana UGM. [Hubungan Alumni UGM/Nisa; Foto: Buyung]