Yogyakarta – Universitas Gadjah Mada yang akrab dengan julukan Kampus Kerakyatan karena kedekatannya dengan semua kalangan sudah sepatutnya terus dipertahankan tidak hanya oleh para civitas akademik UGM, namun juga oleh para alumninya. Salah satu hal yang dapat dilakukan oleh para alumni adalah dengan mengasah empati kepada sesama. Dalam Pembekalan Wisuda Program Sarjana dan Diploma Periode November T.A. 2018/2019, Subdirektorat Hubungan Alumni UGM mengusung tema mengenai orientasi alumni UGM yang tidak hanya sebatas dunia kerja, tetapi juga harus berorientasi pada berbagi dengan sesama.
“Alumni UGM harus dapat menyelaraskan antara karir maksimal dengan sisi sosial.” Ujar Bapak Sandya Yudha, alumnus Fakultas Hukum yang diundang sebagai pembicara untuk menjelaskan tentang KAGAMACare kepada calon wisudawan di Grha Sabha Pramana, Rabu (21/11).
Selaras dengan pernyataan Bapak Sandya Yudha, Bapak Sulastama Rahardja juga menyampaikan bahwa “Orang-orang yang bisa lulus dari UGM merupakan orang-orang yang terpilih dan berbahagia. Maka dari itu setelah lulus mahasiswa UGM diharapkan dapat memberi sedikit aksi bagi Republik Indonesia, tidak hanya untuk kepentingan pribadi. Mahasiswa UGM harus mempunyai rasa empati pada sesama”. Ujar Bapak Sulastama Rahardja, S.T., M.T., alumnus Teknik Geologi UGM yang saat ini menjabat sebagai Lead Earth Scientist, Well Development HO, Asset Development PT Chevron Pasific Indonesia.
“Dalam dunia voluntary ada banyak aspek yang dapat kita lakukan. Dalam KAGAMACare, partisipasi tidak hanya dalam bentuk fisik seperti datang langsung ke lokasi bencana. Partisipasi bisa juga dalam bentuk donasi, pikiran, ataupun hanya sekedar menyebarkan informasi seperti ‘Alumni UGM sedang membantu bencana di Palu’ melalui media sosial. Penyebaran informasi seperti itu sudah merupakan bentuk bantuan.” Terang Bapak Sandya Yudha saat ditemui di University Club UGM, Rabu (21/11).
“Alumni UGM sampai saat ini sudah terbukti memegang banyak bidang mulai dari sosial pemerintahan, swasta, maupun bisnis. Harapan kita ke depan alumni-alumni UGM sesuai dengan bidang masing-masing bisa lebih berkontribusi bagi bangsa ini khususnya demi kemanusiaan dan kemajuan bangsa.” Ujar Bapak Sulastama Rahardja.
Menutup sesi talkshow dan tanya jawab pada acara pembekalan kali ini, Ibu Dr. Ayu Helena Cornellia, B.A., M.Si. sebagai moderator menambahkan bahwa ia bisa meraih doktor karena networking, tekun, dan fokus pada apa yang ingin diraih. Alumnus Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik itu kini sukses membangun usahanya, Cornellia&Co. yang merupakan pionir konsultan public relation di Yogyakarta.
Pembekalan kali ini dihadiri oleh 1.710 calon wisudawan dari 18 fakultas dan 1 sekolah vokasi ini. Salam alumni UGM! [Hubungan Alumni UGM/Nisa; Foto: Buyung]