Yogyakarta – Empat ribu lima ratus mahasiswa-mahasiswi yang berasal dari berbagai universitas di Yogyakarta memadati lantai dua gedung Grha Sabha Pramana (GSP) UGM, Kamis (6/12/18). Lantai dua dan tribun GSP terisi penuh oleh mahasiswa yang antusias mengikuti Kuliah Umum dan Talkshow ‘Nasionalisme di Era Digital’ yang diadakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI. Bahkan sejak pukul 12.00 WIB antrian registrasi di depan GSP sudah tampak mengular.
Dalam sambutannya saat pembukaan acara, Rektor UGM Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng. menyampaikan bahwa nasionalisme pada zaman dahulu adalah cerita tentang kepahlawanan, yang lebih mementingkan kepentingan rakyat daripada kepentingan pribadi. “Lalu bagaimana dengan nasionalisme di era digital saat ini?” Tanyanya pada peserta kuliah umum.
“Lebih dari 50 persen atau 143 juta orang terutama generasi muda terhubung dengan internet. Maka dari itu nasionalisme generasi muda dalam bidang teknologi harus ada. Contohnya bagaimana inovasi yang dilakukan mampu memberikan dampak ekonomi yang besar, mempermudah dalam berbagi urusan kehidupan, dan mengangkat kedaulatan teknologi bangsa Indonesia. Inovasi yang dilakukan oleh anak muda Indonesia sangat luar biasa. Usahanya juga ikut memikirkan sisi sosial.” Papar Rektor UGM di GSP, Kamis (6/12/18).
Sambutan dari Rektor UGM kemudian dilanjutkan dengan Kuliah Umum yang dibawakan oleh Staf Ahli Menteri Bidang Komunikasi Massa Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, Bapak Gun-Gun Siswandi.
Senada dengan Rektor UGM, Bapak Gun-Gun Siswandi membenarkan bahwa saat ini sebanyak 54 persen atau sejumlah 143,26 juta jiwa penduduk Indonesia sudah mengakses internet. Di era digital ini, orang-orang rela mengeluarkan biaya seperti paket data internet atau memasang wi-fii untuk memperoleh informasi. Bahkan saat ini informasi masuk dalam kebutuhan pokok. “Kalau dulu kebutuhan pokok kita ada 3 yaitu sandang, pangan, dan papan, sekarang kebutuhan pokok kita bertambah jadi 4, yaitu sandang, pangan, papan, dan informasi. Hal ini terlihat dari jumlah pengguna internet di Indonesia yang terus meningkat sebesar 11 juta orang per tahunnya.” Ujar Staf Ahli Menteri Bidang Komunikasi Massa KEMKOMINFO tersebut .
Gun-Gun Siswandi menyampaikan bahwa pengguna internet dari kalangan pemuda di Indonesia berasal dari golongan usia 13 sampai dengan 34 tahun di mana 87 persennya mengakses media sosial. Hal ini menunjukkan bahwa pemuda Indonesia telah masuk ke dalam era digital bahkan telah melekat erat dengan dunia digital dalam kehidupan sehari-hari. Contoh kehidupan era digital antara lain penggunaan e-money untuk mengakses jalan tol, belanja online, dan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK).
“Di era digital saat ini, kita harus bisa mengendalikan teknologi, bukan kita yang dikendalikan oleh teknologi.” Pesan Gun-Gun Siswandi kepada para peserta dalam closing statement kuliah umumnya yang diakhiri dengan pemberian plakat kenang-kenangan oleh Rektor UGM, Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng. [Hubungan Alumni UGM/Nisa; Foto: Buyung]