Suporahardjo merupakan alumni Fakultas Kehutanan jurusan Manajemen Hutan Universitas Gadjah Mada. Sejak di bangku perkuliahan pria yang akrab disapa Lek Hang ini aktif di bidang jurnalisme. Tercatat Ia pernah menjadi anggota aktif tim redaksi Balairung press (salah satu Badan Penerbitan dan Pers Mahasiswa UGM). Suporahardjo juga pernah menjadi anggota Komisi Penyuluhan Kehutanan Nasional Kementerian Kehutanan RI. Pada tahun 2010, Suporahardjo bersama sang isteri, Farcha Ciciek, membuat sebuah komunitas belajar yang ramah anak di wilayah kediaman mereka. Hal ini dilakukan karena melihat berbagai masalah sosial yang ada di desa tempat Ia tinggal seperti kemiskinan, tingkat pengangguran yang tinggi, dan rendahnya tingkat pendidikan formal membuat masyarakat didesanya termarjinalkan oleh arus kemajuan teknologi dan globalisasi. Keprihatianan Supo dan sang isteri mereka wujudkan dengan mengambil langkah konkrit melalui aktivitas positif yang mereka tularkan pada masyarakat sekitar. Mereka menghidupkan kembali permainan tradisional “egrang” di lingkungan tempat tinggal anak-anak Ledokombo yang mayoritas adalah anak-anak Buruh Migran Indonesia (BMI) yang sedang atau pernah ditinggal orang tuanya bekerja di luar negeri.
Beliau kemudian membentuk Komunitas belajar bernama “Tanoker” yang dalam bahasa Madura berarti kepompong. Ledokombo kemudian menjadi Kampung Wisata Belajar. Bersama komunitas Tanoker beliau aktif mengadakan Festival Egrang sejak 2010. Suporaharjo juga berhasil menghidupkan perekonomian lokal dengan munculnya kelompok-kelompok kerajinan kreatif, kuliner, dan homestay yang bernama “Tanocraft”. Atas dedikasi dan kepedulian sosialnya yang tinggi, pria kelahiran Jember ini berhasil meraih banyak penghargaan. Suporaharjo berhasil meraih Penghargaan Rimbawan Berprestasi sektor LSM (2011), Pelopor Jember Bangkit Bidang Seni dan Budaya (2016), hingga Seniman Berprestasi terhadap Pengembangan Seni dan Budaya di Jawa Timur (2016) serta memenangkan Festival Prestasi Indonesia 2017 kategori Pegiat Sosial. Atas pencapaian, prestasi, dan kontribusi beliau sebagai alumni UGM, pada malam Anugerah Insan Berprestasi UGM 2018, Suporaharjo berhasil memenangkan kategori Pelestari Budaya.
Sumber:
http://kagama.co/mengenal-suporahardjo-sosok-di-balik-tanoker-yang-ramah-anak/3