Purwaty Lee adalah seorang yang mempunyai jiwa sosial yang tinggi. Salah satunya terlihat pada kepeduliannya dalam pendidikan anak-anak di sekitar perkebunan tebu di Lampung dengan mendirikan SMA Sugar Group. Kehadiran SMA Sugar Group merombak sistem pendidikan yang ada di kawasan tersebut menjadi jauh lebih modern dan berkualitas. Jiwa sosial Purwati Lee ini tidak lepas dari didikan ibundanya, Rachmiwaty. Semua yang dilakukannya untuk meneruskan visi misi ibundanya, meningkatkan kesejahteraan warga melalui.
Bekal yang didapat melalui pendidikan tidak bakal habis. Melalui pendidikan, orang yang tidak mampu memungkinkan meningkatkan taraf hidup ekonomi keluarganya. Karena hanya dengan pendidikan yang lebih baik, seseorang berkesemapatan menduduki posisi tinggi, tentu dengan penghasilan yang lebih tinggi pula. Purwaty memulai mewujudkan mimpi ibundanya dengan membangun sekolah plus, SMA Sugar Group. Mulanya, yang bisa masuk SMA Sugar Group hanya anak karyawan tetap. Setelah berjalan sukses, anak karyawan musiman pun bisa bersekolah di situ. Sekolah dengan fasilitas modern dengan guru-guru terbaik yang terletak di tengah-tengah perkebunan dan pabrik tebu ini, mendidik siswa tidak hanya dengan kemampuan otak saja tetapi juga mendidik gaya hidup siswa agar berperilaku lebih baik.
Kemudian sejak 2008, Purwaty memberikan beasiswa bagi lulusan SMA Sugar Group yang diterima di perguran tinggi negeri (PTN) favorit seperti UGM, IPB, UI, dan ITB. Mereka diberi asrama, uang saku, biaya kuliah gratis, dan penunjang lainnya selama kuliah. Setelah lulus, mereka kembali ke perusahaan menjadi karyawan sebagai calon pemimpin di masa datang. Meski demikian, tidak semua orang cocok kuliah di jenjang S1. Untuk itu, Purwaty memberi kesempatan kepada anak karyawan, anak karyawan musiman, ataupun karyawan musiman yang usianya masih memungkinkan untuk melanjutkan ke jejang D3 di Politeknik Sugar Group yang bekerja sama dengan ATMI Surakarta. Politeknik ini mempunyai jurusan mekanika, otomotif, dan mekatronika. Lulusan D3 ini lebih banyak dibutuhkan. Purwaty juga mendirikan SMK Otomotif untuk anak-anak karyawan musiman dan harian.
Tidak hanya di dalam perusahaan, Purwaty juga mewujudkan keinginan Ibunda dengan mendirikan SD, SMP, dan SMA bagi penduduk di luar perkebunan tebu. Guru-guru pun diberi kesempatan kuliah S1 di Universitas Terbuka dengan kewajiban mengajar di sekolah tersebut selama 10 tahun.
Kini, lulusan PTN favorit yang kembali ke perusahaan telah menduduki posisi penting sebagai pimpinan. Posisinya jauh di atas orang tuanya dulu. Bahkan beberapa lulusan PTN favorit tersebut menjadi atasan dari orang tuanya. Sebagai Vice President Sugar Group Companies,2 Purwaty juga memiliki program Corporate Social Responsibility (CSR) berkesinambungan sejak 2008, seperti pengobatan gratis bagi warga sekitar, pembagian sembako, pembangunan gedung sekolah beserta mebel, perlengkapan belajar mengajar, alat tulis kantor, tas, dan seragam. Juga membangun perkantoran kampung, perbaikan jalan, pemberian insentif pamong.
Keberadaan kaum perempuan sebagai buruh di lingkungan perkebunan tebu milik Sugar Group Companies juga tidak lepas dari perhatian Purwati. Ia memberi dukungan bagi mereka agar mampu menghidupi keluarganya tanpa harus bergantung pada suami untuk meningkatkan perekonomian keluarga. Atas dedikasi tersebut, UGM memberi penghargaan Alumni Awards 2010 dalam bidang pembangunan ekonomi.
Pada 2011, sebagai alumnus Fakultas Pertanian UGM, Purwaty, memberi bantuan membangun Gedung Pasacasarjana Fakultas Pertanian UGM. Pembangunan gedung tersebut diharapkan dapat meningkatkan fasilitas belajar mengajar di Fakultas Pertanian UGM.
Kepedulian Purwaty di bidang kesehatan juga diwujudkan dalam pemberian bantuan 2 (dua) unit mesin cuci darah (hemodialisa) kepada Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Menggala, Kabupaten Tulan Bawang, Lampung sebagai penunjang pelayanan kesehatan masyarakat pada 2016. Bantuan tersebut untuk meningkatkan fasilitas RSUD yang sedang diupayakan ditingkatkan menjadi rumah sakit tipe A.
————————
2 Sugar Group Companies adalah sebuah grup pabrik gula yang beroperasi di Lampung Tengah, Propinsi Lampung. Grup ini terdiri dari PT. Gula Putih Mataram, PT Sweet IndoLampung, PT. Indolampung Perkasa, dan PT. Indolampung Distillery. Semua perusahaan tersebut dulunya terpisah, sebelum akhirnya diakuisisi oleh Grup Garuda Panca Artha untuk kemudian digabungkan menjadi Sugar Group Companies. Salah satu produk gula kemasannya adalah Gulaku.
https://www.bloomberg.com/profiles/people/3513834-purwaty-lee-couhault (Mei 18, 2017). http://purwatyleecouhault.professionaljournalonline.com/ (Mei 18, 2017). http://www.ugm.ac.id/en/news/6473-faculty.of.agriculture.ugm.builds.graduate.building (Mei 18, 2017). https://issuu.com/lampungpost/docs/lampungpost_edisi_10_mei_2012/6 (Mei 22, 2017). http://www.dailylampung.com/index.php/2016/03/31/980/ (Mei 28, 2017). http://www.harianpilar.com/2016/04/01/rsud-menggala-terima-bantuan-mesin-cuci-darah/ (Mei 28, 2017).