Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng., IPU., menyambut hangat kedatangan KAGAMA Virtual (Kavir) pada hari Jumat (19/7) bertempat di Ruang Rektor, Gedung Pusat UGM.
Kunjungan Kavir kali ini mendiskusikan perihal usulan Kavir untuk mengadakan kegiatan yang menjembatani mahasiswa baru untuk lebih mengenal Jogja. Usulan ini disambut baik oleh Panut mengingat banyaknya mahasiswa dari luar Jogja yang menempuh pendidikan di UGM.
Anang Batas, perwakilan dari Kavir, menyampaikan bahwa rencana kegiatan ini dibuat melihat banyaknya kasus tentang intoleransi yang terjadi akhir-akhir ini. Banyaknya pendatang, salah satunya adalah mahasiswa, dianggap menjadi objek yang memiliki andil dalam melunturkan nilai-nilai kesantunan dan kesopanan masyarakat asli Yogyakarta. Namun, Kavir masih optimis bahwa menipisnya nilai kesopanan bukan dikarenakan mahasiswa pendatang yang tidak memiliki nilai kesopanan namun karena para pendatang belum atau tidak tahu bagaimana harus bersikap selama tinggal di Yogyakarta.
“Kavir berencana ingin membuat sebuah acara yang bisa menjembatani mahasiswa baru, terutama pendatang, untuk mengetahui budaya, tata krama, kesenian, hingga kuliner Jogja agar bisa menyesuaikan dengan kehidupan di sini,” ujar Anang.
Panut juga menyambut baik usulan tersebut dengan harapan agar bisa merengkuh mahasiswa di Yogyakarta untuk bisa bersentuhan dengan masyarakat sehingga dapat meningkatkan aspek sosial kemasyarakatan antara pendatang dengan masyarakat Yogyakarta.
“Kegiatan seperti ini alangkah baiknya tidak hanya dilakukan sekali namun juga berkelanjutan, misalnya setiap semester baru atau satu tahun sekali,” tambah Panut.
Selain itu, tujuan dari agenda ini juga sekaligus memperkenalkan perkumpulan alumni, salah satunya Kavir, yang bisa menjadi media untuk berinteraksi antara mahasiswa baru dengan alumni. Dalam acara ini mahasiswa baru juga dapat bertanya seputar kampus atau Yogyakarta yang nanti akan dijawab oleh para senior termasuk alumni. Acara ini juga diharapkan dapat membangun ikatan emosional antara mahasiswa dengan masyarakat maupun mahasiswa dengan kampusnya.
Anang juga menyampaikan bahwa acara ini akan melibatkan pemerintah daerah setempat, masyarakat sekitar, hingga keraton, agar semua pihak dapat saling bersinergi satu sama lain. Kavir juga berharap agar kegiatan ini dapat terealisasi dan dapat menjadi wadah yang dimanfaatkan mahasiswa baru untuk lebih mengenal Yogyakarta. Tidak hanya sebatas budaya, namun juga produk khas, kesenian, nilai-nilai luhur, hingga cara membangun hubungan sosial di tengah masyarakat Yogyakarta.
[Hubungan Alumni/Artikel&Foto:Winona]