“Kita harus menjadi pionir dan pendobrak,” tutur Bambang Eka Cahyana pada acara Pembekalan Calon Wisudawan Pascasarjana Periode Januari 2020, Senin (21/01) di Grha Sabha Pramana. Sosok enerjik dan ramah ini telah berkecimpung selama 25 tahun di perusahaan BUMN hingga akhirnya saat ini menjabat sebagai Direktur Utama PT Pupuk Kujang.
Bambang menyampaikan bahwa calon wisudawan merupakan individu yang sudah siap untuk berkontribusi. Mengambil topik “Menjadi Sang Pemenang”, Bambang memaparkan di tengah bagaimana perubahan pada masa kini semakin radikal, alumni UGM harus bisa berkontribusi nyata yang cepat.
Alumnus Fakultas Kehutanan UGM ini mengungkapkan bahwa kepemimpinan stategis adalah hal utama yang dibutuhkan setiap orang untuk dapat menjadi pionir.
“Sosok kepemimpinan itu harus memiliki 3 aspek utama. Aspek pengetahuan, aspek kepribadian, dan aspek spiritual. Seorang pemimpin harus selalu terus belajar pengetahuan baru, berkepribadian baik, dan juga bisa mengayomi anak buahnya,” ungkapnya.
Dari pengalamannya, ungkap Bambang, dalam bekerja kita harus menjunjung tinggi kejujuran, berpikiran terbuka, menghargai waktu, memberikan hasil yang terbaik, dan bertindak lebih merupakan karakter yang dapat membentuk pribadi seseorang untuk dapat menjadi pemimpin. Seorang pemimpin selalu memegang teguh moral dan integritas sehingga dapat menjadikan dirinya contoh bagi orang lain.
Bambang juga menyampaikan di hadapan ratusan calon wisudawan bahwa ia tertarik mengambil kuliah Sarjana (S1) Hukum meskipun kini sudah menyandang gelar S3 dari jurusan adminitrasi bisnis. Baginya, keinginannya untuk mengambil S1 bukan untuk semata-mata mencari gelar, namun benar-benar ingin mengetahui esensi dari ilmu tersebut. Hal ini berangkat dari pengalaman Bambang yang pernah berkecimpung lama di perusahaan pemerintah yang tidak lepas dari keterkaitannya pada persoalan hukum terutama pada pengamanan dan pengelolaan aset negara.
Setelah memaparkan bagaimana sosok seorang pemimpin, Bambang juga menghimbau kepada calon wisudawan bahwa harus selalu siap berkompetisi untuk menjadi sang pemenang.
“Kita tidak bertanding dalam konteks mengalahkan lawan, tetapi kita bertanding mengalahkan dirinya sediri dan tampil menjadi yang terbaik dengan melakukan perubahan,” ujar pria kelahiran Bantul ini.
Bambang menuturkan, Sang Pemenang adalah mereka yang mengalahkan dirinya sendiri dan tampil menjadi yang terbaik dengan melakukan perubahan. Selain itu, sang pemimpin atau sang pemenang tidak hanya memberikan profit bagi perusahaan atau organisasi, namun juga dapat berkontribusi dalam mengembangkan orang lain.
“Legacy yang terbesar bagi seorang pemenang adalah mengembangkan orang. Legacy seseorang pada bagaimana Ia mengembangkan orang-orang di sekitarnya,” ungkap sosok yang mengawali kariernya sebagai staf Bidang Manajemen Kehutanan PT Trisida Pantau ini.
Di hadapan lebih dari 900 calon wisudawan dan wisudawati, Bambang memberi wejangan bahwa alumni UGM bahwa para alumni harus bisa mengembangkan potensi diri dan juga orang sekitar untuk bersama menjadi pendobrak perubahan.
“Sang pemenang adalah mereka yang berkontribusi bagi profit, people, dan planet. Mari menjadi pendobrak bagi organsasi, lembaga, dan tampil sebagai yang terbaik,” tuturnya mengakhiri sesi acara.
[Hubungan Alumni/Artikel:Winona]