Alumnus FISIPOL yang kini menjadi Koordinator Staf Khusus Presiden Republik Indonesia, Dr. AAGN Ari Dwipayana, S.IP., M.Si., mengisi kegiatan Pembekalan Calon Wisudawan Program Sarjana dan Diploma Periode Februari 2020 yang diselenggarakan di Grha Sabha Pramana Universitas Gadjah Mada (UGM) pada Selasa (18/2).
“Sekarang tren milenial sudah tidak tabu untuk masuk ke dalam dunia politik. Kami, saya dan tujuh staf khusus presiden, bertugas menjadi jembatan antara kaum milenial dengan presiden,” ungkapnya di hadapan lebih dari 1.500 calon wisudawan dan wisudawati.
Selain menjadi koordinator bagi staf khusus, Ari juga merupakan sosok yang berkontribusi membantu hal-hal substantif sebagai staf kepresidenan salah satunya adalah membuat pidato dan juga teks-teks lain yang digunakan Presiden RI dalam berbagai acara. Ari juga bercerita mengenai filosofi sepeda yang kerap dihadiahkan Presiden Jokowi kepada masyarakat yang bisa menjawab pertanyaan sederhana di sela kunjungan-kunjungan beliau ke daerah-daerah di Indonesia.
“Dengan menggunakan sepeda, kita diminta untuk terus mendayung sepeda meskipun ada tanjakan terjal. Artinya, kerja keras harus dilakukan agar mencapai tujuan,” tutur sosok yang juga aktif menulis ini. Salah satu karyanya berjudul Kelas dan Kasta.
Kiprah Ari tidak hanya ditorehkan di pemerintahan saja namun Ari juga merupakan Sekretaris Jenderal PP KAGAMA (Keluarga Alumni Gadjah Mada) selama dua periode. KAGAMA, ujar Ari, sudah terbentuk di seluruh provinsi Indonesia dan bahkan KAGAMA juga menjadi wadah untuk anak-anak yang ingin berkiprah salah satunya melalui terbentuknya komunitas KAGAMA yang didasari oleh hobi. Sebagai Sekjen KAGAMA, Ari juga menghimbau agar para alumni harus berkontribusi dan bermanfaat bagi masyarakat dan negara.
“KAGAMA memiliki 3 prinsip yaitu gayeng, guyub rukun, dan migunani. KAGAMA merupakan satu-satunya organisasi alumni yang menggunakan kata keluarga karena semangat para alumni harus bersatu seperti keluarga. Selain itu, sebagai bagian KAGAMA harus bermanfaat bagi masyarakat dan negara,” pesan figur yang mengedepankan rasa kepedulian dan empati ini.
Menjadi sosok penting dan berpengaruh baik di pemerintahan maupun sekitarnya, Ari menghimbau bagi para calon wisudawan agar tetap menjaga komunikasi maupun membangun jaringan terhadap sesama alumni setelah lulus nanti.
Kegiatan talkshow yang dimoderatori oleh Dr. Ayu Helena Cornellia, B.A., M.Si., owner dari Founder Cornellia&Co. ini memberikan banyak bekal terutama etika dalam bermasyarakat hingga mencapai tujuan-tujuan yang telah dibuat.
“Prinsip hidup yang saya pegang ada 5 Ber. Pertama adalah berprestasi. Anak-anak UGM harus menggapai prestasi setinggi langit, tidak hanya di lingkungan kecil tapi juga yang lebih luas. Kedua, berakar. Anda harus tahu akar Anda adalah UGM yang punya values. Berbekal dua nilai tadi, maka akan menghasilkan nilai-nilai ke-UGM-an lain yang membuat kita bersatu dan bersaudara, tidak hanya sesama KAGAMA tapi juga dengan komunitas hingga masyarakat luas. Terakhir adalah berbagi. Alumni UGM harus memiliki spirit untuk berbagi. Boleh berprestasi tapi jangan lupa untuk berbagi,” tutup Ari di hadapan ribuan calon alumni.
Hal-hal tersebut merupakan modal penting yang perlu ditanamkan oleh para calon wisudawan dan wisudawati untuk masuk ke dunia sebenarnya. Ari meyakini bahwa lulusan UGM merupakan sumber daya unggul sebagai calon-calon kontributor untuk membangun negeri. Terakhir, Ari menyampaikan karya apapun dapat kita hasilkan dan wujudkan. Sebagai alumni UGM juga pasti dapat meraih prestasi puncak asalkan mau berusaha semaksimal mungkin.
[Hubungan Alumni/Artikel:Winona;Foto:Nadya]