COVID-19 atau yang lebih dikenal dengan Corona virus telah menyebar lebih dari 88 negara di dunia dan tengah menjadi perhatian dunia termasuk KAGAMA. Oleh karena itu, KAGAMA Virtual menginisiasi acara KAGAMA Berbagi bertajuk “Mengenal SARS Cov-2 dan Langkah Mengantisipasinya”. Sulastama Raharja, S.T., M.T., Koordinator KAGAMA Virtual, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan hasil bincang Ketua Umum PP KAGAMA, Ganjar Pranowo beserta Pengda dan Presiden RI, Joko Widodo beberapa waktu lalu.
“Pak Ganjar menyampaikan bagaimana agar kita memberikan kesan positif, jadi kita tidak ikut panik dan mendengar hoax,” ujarnya.
Tomo, demikian disapa, juga menyampaikan bahwa Ganjar dan Presiden Jokowi sepakat untuk menanggapi isu ini secara positif.
“UGM sendiri sudah membikin series mengenal COVID, bagaimana di sekolah, di rumah, dan sebagainya yang itu cukup terpercaya dari sumbernya yaitu Kemenkes dan WHO,” pungkas Tomo pada kegiatan yang diselenggarakan di Ruang Merpati, Sabtu (7/3).
Bekerja sama dengan Pengda KAGAMA DIY dan Direktorat Kemitraan, Alumni, dan Urusan Internasional (DKAUI), kegiatan yang dikemas dalam bentuk diskusi santai ini menghadirkan dr. Riris Andono Ahmad, MPH, PhD. sebagai pembicara. Sosok yang akrab disapa dr. Doni ini merupakan Direktur Pusat Kesehatan Tropis UGM dan Ia juga aktif di bidang IPTEK, kajian, dan advokasi KAGAMA.
Tama mengatakan acara ini merupakan hal yang berharga jika dilihat dari sisi keilmuan karena dapat mengundang langsung pakar yang berkutat langsung dengan isu yang menyeruak.
dr. Doni mengawali diskusi dengan memaparkan perbedaan antara wabah, outbreak, epidemi, dan juga pandemi. Ia menunjukkan penyebaran penyakit berbahaya di dunia mulai dari Spanish Flu, SARS, hingga MERS yang sudah banyak memakan korban jiwa.
“Banyak yang menyamakan antara SARS Cov-2 dengan COVID-19. Sebenarnya SARS Cov-2 adalah penyebab COVID-19,” tuturnya mengklarifikasi perbedaan antara kedua virus tersebut.
dr. Doni menyampaikan bahwa yang terpenting dari menghindari COVID-19 adalah menjaga hygiene dan asupan yang dapat memperkuat daya tahan tubuh. Kepanikan tidak seharusnya terjadi jika ada edukasi mendalam terkait dengan Corona virus.
Kegiatan diskusi santai ini diharapkan dapat menghimbau masyarakat luas tentang pencegahan penyebaran COVID-19 dan mengatasi kepanikan.
[Hubungan Alumni/Artikel:Winona;Foto:Nadya]