Pandemi tidak menjadi penghalang bagi Ikatan Geograf Universitas Gadjah Mada (IGEGAMA) untuk melangsungkan Tradisi Syawalan IGEGAMA pada Sabtu, (30/5). Bertajuk “Syawalan Ngobrol Relax Virtual: New Normal ala IGEGAMA”, kegiatan ini menghadirkan lebih dari 200 alumni Fakultas Geografi dari segala penjuru di Indonesia.
Acara diawali dengan pemutaran video mengenai Fakultas Geografi dan dilanjutkan dengan sambutan yang disampaikan oleh Totok Sediyantoro, ketua IGEGAMA. Dalam sambutannya Totok menyampaikan IGEGAMA akan menjadi wadah bagi para alumni untuk berkontribusi bagi pengembangan sumber daya manusia dan juga kemajuan teknologi dan informasi.
Hadir pula dalam webinar ini Rektor UGM, Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng, IPU., ASEAN Eng., Ketua PP KAGAMA, Ganjar Pranowo, Direktur Kemitraan, Alumni, dan Urusan Internasional (DKAUI) UGM, Dr. Danang Sri Hadmoko, S.Si., M.Sc., dan Dekan Fakultas Geografi Prof. Dr.rer.nat Muh Aris Marfai.
Prof. Panut dalam sambutannya menambahkan bahwa kegiatan webinar syawalan IGEGAMA merupakan salah satu bentuk kepedulian dari para alumni terhadap almamaternya.
“Harapannya melalui kegiatan ini kita dapat bersama-sama mencapai kesejahteraan dalam kebersamaan,” ujarnya.
Dipandu oleh moderator, Dr. Hermawan, kegiatan dilanjutkan dengan diskusi antar alumni mengenai “New Normal” dari berbagai aspek. Pandemi tidak hanya berdampak pada kesehatan namun juga aspek ekonomi hingga sosial dan politik. Selaku Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo memperkenalkan istilah “jogo tonggo” yang sedang diimplementasikan di Jawa Tengah untuk menekan penyebaran Covid-19 dan menjaga rotasi ekonomi terutama di level perekonomian menengah kebawah.
Beberapa alumni yang juga menjadi narasumber pada kegiatan ngobrol santai kali ini juga menuangkan uneg-uneg mereka mengenai perubahan yang cukup drastis dari segi ekonomi maupun kebiasaan beraktivitas. Kemajuan teknologi yang kian pesat seringkali hanya menjadi konsumsi masyarakat milenial sehingga generasi-generasi sebelumnya yang belum awam akan digitalisasi, harus menyesuaikan dengan keadaan.
“Di tengah keadaan serba berubah seperti sekarang, kita harus memutar otak dan melek teknologi agar dapat bertahan hidup. Dari yang tadinya restoran makan di tempat, sekarang harus bisa mengirimkan makanan dalam bentuk frozen foodagar pekerjaan tetap ada,” ungkap pegiat UMKM yang juga merupakan alumni dari Fakultas Geografi.
Kegiatan syawalan IGEGAMA diharapkan dapat memberikan informasi dan juga membantu sesama alumni agar dapat bertahan di tengah pandemi. New normal yang akan dihadapi oleh masyarakat Indonesia harus dipersiapkan dengan edukasi yang masif untuk meminimalisir dampak dari pandemi.
[Hubungan Alumni/Artikel:Winona, Foto:Dave]