Sinergi UGM dan KAGAMA kembali digelar dalam webinar bertajuk “Perubahan Perilaku, Tantangan untuk Membangun Budaya Tatanan Baru” pada Minggu, (12/7) via Zoom Meeting Room dan siaran langsung pada kanal Youtube. Ketua penyelenggara, Sulastama Raharja menyampaikan respon masyarakat sangat baik dalam menyambut webinar kali ini. Jumlah partisipan yang mengikuti diskusi interaktif via Zoom dan Youtube mencapai 1.736 peserta.
Dalam sambutannya, Sulastama juga berharap kegiatan ini dapat melahirkan rumusan kegiatan serta tindakan operasional dan aplikatif yang nantinya dapat digunakan baik oleh individu, kelompok masyarakat, hingga pemerintah dalam mengawal munculnya tatanan kehidupan era baru hingga pasca Covid-19.
AAGN Ari Dwipayana, Sekjen PP KAGAMA dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan webinar dengan tema perubahan perilaku diadakan mengingat ada kesalahan persepsi dalam memahami new normal yang hanya ditekankan pada kata ‘normal’ saja dan menghilangkan makna dari kata ‘new’. Hal ini merupakan tantangan bagi kita untuk membiasakan masyarakat agar lebih adaptif dengan kebiasaan baru dan menjadikannya budaya. Oleh karena itu, dibutuhkan kolaborasi antar disiplin keilmuan untuk menanamkan edukasi di masyarakat, tambahnya.
“Kalau kita berbicara soal perubahan perilaku, itu tidak hanya dalam satu aspek tetapi harus melibatkan berbagai disiplin keilmuan sehingga perubahan perilaku itu betul-betul mempunyai basis yang kuat secara akademik maupun sisi praktek,” ujar AAGN Ari Dwipayana.
Perubahan perilaku memerlukan kombinasi antara pembudayaan dalam kehidupan sehingga menjadi rutinitas dan juga kerangka sistem yang harus dikondisikan.
Dr. Wening Udasmoro, M.Hum., DEA, keynote speaker pada webinar kali ini menyampaikan ada 3 faktor yang penting yang perlu dilihat dalam perubahan perilaku di tengah pandemi yaitu, faktor ekonomi, faktor ideologis, dan juga faktor budaya.
Dr. Wening juga mengatakan bahwa disiplin menjadi tantangan besar Indonesia dan hal tersebut dapat dikontrol melalui budaya.
Hal senada disampaikan pula oleh keynote speaker lain yaitu, Ketua Umum PP KAGAMA sekaligus Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Tantangan di Indonesia masih sangat tinggi untuk menghadapi pandemi. Masyarakat yang masih susah untuk diatur sesuai dengan protokol masih menjadi permasalahan di berbagai daerah. Ganjar menambahkan bahwa pemerintah harus benar-benar selalu melakukan improvement untuk mengatur aktivitas masyarakat yang kembali normal.
Setelah penyampaian materi dari para keynote speaker, acara dilanjutkan dengan diskusi interaktif yang diisi oleh Drs. Eddi Sutanto CCMPTM, Managing Partner Asture Solution, membahas Manajemen Perubahan salam membangun Budaya Tatanan Baru, Dra. Tri Yuli Adriana, Division Head Corporate Culture & Knowledge Management, Pamapersada Nusantara, membahas tentang Membangun Agitlity menghadapi Tatanan Baru, melalui Perubahan Perilaku, dan Drs. Ali Dikri, MM., Senior Manager HSSE & Sustainability, INPEX Masela.Ltd.,yang membahas tentang Aplikasi Perubahan Perilaku dalam Dunia Industri sebagai Pembelajaran. Diskusi ini dimoderatori oleh Drs. Drajat Wibawa, M.Si., dan Prof. Djamaluddin Ancok, Ph.D., Psikolog., sebagai penanggap.
Diskusi kali ini membahas banyak faktor kebiasaan di Indonesia dibandingkan dengan beberapa negara lain dalam menghadapi pandemi. Normal baru merupakan masa di mana masyarakat dihadapkan dengan budaya baru dalam beraktivitas sehingga penting adanya edukasi yang merata serta peran pemerintah untuk mengawal sistem yang telah dibentuk.
Sinergitas UGM dan KAGAMA diharapkan dapat menghasilkan berbagai ide dan solusi untuk pemerintah dalam membuat rumusan mengenai aturan baru untuk menekan dan meminimalisir dampak buruk dari pandemi.
[Hubungan Alumni/Artikel:Winona, Foto:Dave]