UGM Career Virtual Fair 2020 kembali digelar pada Selasa, (20/10). UGM VCF merupakan career fair yang diselenggarakan secara virtual dan telah dimulai sejak bulan September lalu. Acara dibuka oleh Sekretaris Direktorat Kemitraan, Alumni, dan Urusan Internasional UGM, Dr. Puji Astuti, S.Si., M.Sc., Apt. Dalam sambutannya beliau menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan sinergi antara mahasiswa, alumni, maupun para pemangku kepentingan dalam rangka meningkatkan graduate employability dari lulusan universitas.
“Ajang ini merupakan salah satu strategi yang dilakukan oleh Universitas Gadjah Mada, sehingga pengembangan kurikulum yang ada di universitas sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh mitra kerja,” pungkas Dr. Puji.
Dr. Puji juga beharap melalui kegiatan UGM VCF ini mahasiswa maupun alumni bisa mendapatkan pengetahuan tentang dunia kerja dari para mitra yang akan presentasi agar dapat mengimplementasikan ilmu yang telah dipelajari. Untuk para mahasiswa, tambahnya, jangan takut untuk bertanya dan manfaatkan kesempatan ini sebanyak mungkin agar tidak tertinggal dan dapat bersama dengan mitra perusahaan berkontribusi memajukan bangsa.
Kegiatan dibuka oleh presentasi dari Lenovo Indonesia. Webinar kali ini bertajuk “How Artificial Intelligence (AI) Will Change The Future” yang disampaikan oleh Mr. Khoo Hong Chuan, Director Education Transform and Development Lenovo Central Asia Pasific dan Benny Kusuma, Education Lead Microsoft Indonesia. Webinar ini memaparkan bagaimana AI bekerja dan dibutuhkan di era digitalisasi seperti sekarang. Selain untuk mempermudah, AI juga menjadi sebuah teknologi yang berguna terutama di masa pandemi di mana segala kegiatan fisik terbatas dan hanya bisa mengandalkan gadget untuk segala keperluan.
Setelah pemaparan dari Lenovo Indonesia, kegiatan dilanjutkan dengan presentasi oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi DIY (Disnaketrans DIY). Disnakertans memaparkan terkait dengan urgensi UU Cipta Kerja dan bagaimana dinamikanya terhadap perubahan ekonomi global dan para pekerja. Disnakertrans DIY juga membuka kesempatan bertanya bagi seluruh peserta baik melalui kolom komentar Zoom Meeting Room atau Youtube maupun ke seluruh sosial media Disnakertrans DIY.
Presentasi dilanjutkan oleh Deepublish Publisher, penerbit buku dan juga penyedia berbagai macam buku. Deepublish memiliki visi yaitu memposisikan diri sebagai perusahaan inovatif religius untuk mencerdaskan, menyukseskan, dan memuliakan umat manusia. Berangkat dari visi ini, Deepublish memiliki misi untuk membantu akademisi dalam menyuplai bahan ajar. Penerbit ini juga membuka kesempata kerja bagi semua jurusan untuk menempati beberapa posisi.
Australia Awards Scholarship (AAS) menjadi penutup presentasi pada kegiatan hari pertama UGM VCF 2020. Dalam pemaparannya, AAS menjelaskan jenjang pendidikan apa saja yang akan di-cover dan cara pendaftarannya. Selain itu, pengalaman dari penerima beasiswa juga menjadi gambaran bagaimana peluang yang akan didapatkan jika lolos beasiswa dari AAS.
Kegiatan UGM VCF 2020 kali ini memberikan banyak pengetahuan terkait dengan kebutuhan dan keterampilan yang dibutuhkan perusahaan secara umum. Oleh karena itu, para peserta diharapkan dapat mempersiapkan diri sedini mungkin untuk memperkaya diri dengan pengetahuan dan soft skill dan ambil sebanyak-banyaknya pelajaran dari presentasi mitra. Lowongan pekerjaan yang ditawarkan juga terbuka bagi setiap peserta yang ingin mendaftar dan tidak terbatas pada jurusan maupun asal universitas. UGM VCF diharapkan mampu mewadahi mitra, universitas, dan mahasiswa maupun alumni untuk mencari pekerjaan selepas lulus dari bangku kuliah.
[Hubungan Alumni/Artikel:Winona,Foto:Dave]