Kualitas sumber daya manusia sangat erat kaitannya dengan kualitas pendidikan. Berbekal pendidikan dan ilmu pengetahuan yang baik, seorang individu mampu memaksimalkan potensi diri dan melakukan pencapaian yang hebat dalam dirinya. Namun, oleh desakan keadaan sosial dan ekonomi yang menghimpit, banyak anak-anak penerus bangsa tak lagi memikirkan pentinganya sekolah. Mereka harus rela menggantungkan cita-cita demi melanjutkan hidup dan berjuang mencari rejeki membantu ekonomi keluarga.
Kenyataan tersebut membuat Susi Sukaesih, salah seorang alumni Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM yang berprofesi sebagai guru di salah satu SMK di Jakarta ini tergugah untuk menolong para siswa agar tetap bisa mendapat pendidikan yang layak. Kala itu, ada salah satu siswa didiknya yang mengalami putus sekolah dikarenakan tunggakan biaya sekolah yang cukup besar. Keprihatinan terhadap kondisi tersebut membuat Susi Sukaesih tergerak dan mengambil langkah nyata dengan membantu biaya pendidikan anak tersebut serta mengangkat siswa tersebut sebagai anak asuhnya. Meskipun demikian, orangtua dari siswa tersebut tetap memutuskan agar anaknya tidak melanjutkan pendidikan lagi dan akhirnya lebih memilih untuk bekerja. Kejadian tersebut membuat Susi berpikir bahwa masih banyak anak-anak yang membutuhkan uluran tangannya agar tetap bisa melanjutkan sekolah walau dengan fasilitas yang terbatas.
Kemudian pada Juli 2012, tercetuslah PKBM Ginus ITACO (SMK ITACO) yang beliau dirikan bagi anak-anak putus sekolah dan anak kurang mampu di Bekasi. Di SMK ITACO, para siswa tak hanya bersekolah, mereka diajar untuk berwirausaha sehingga memperoleh penghasilan. SMK ITACO (Imperial Technology Automotive & Accounting College) merupakan sekolah kejuruan untuk siswa pra sejahtera di Bekasi. Sekolah ini didirikan dengan sistem pendidikan berbasis teknologi. Awalnya, Susi hanya mendirikan sebuah lembaga kursus komputer bagi anak pra sejahtera disekitar daerah Bekasi. Namun, Susi melihat bahwa kursus komputer akan bersifat sementara saja. Beliau pun kemudian berinisiatif mendirikan sebuah sekolah. Susi kembali mencari beberapa anak pra sejahtera hingga ke berbagai pelosok wilayah Bekasi. Beliau juga berjuang mencari para guru yang dapat membantunya dalam mengajar para peserta didik. Susi terus mengerahkan tenaga dan upaya hingga akhirnya jumlah donatur, orangtua asuh, serta jumlah peserta didik semakin terus bertambah. Dalam proses belajar mengajar, para siswa SMK ITACO dibekali berbagai ilmu pengetahuan dan keahlian. Berbekal modal beberapa komputer termasuk komputer sumbangan para donator para murid digerakan untuk belajar kreatif demi mengasah kemampuan dan keahlian mereka. Di sekolah para siswa mendapatkan ilmu programming, desain grafis, dan broadcasting serta berbagai keahlian lainnya. Selanjutnya para peserta didik juga belajar bagaimana cara berwirausaha. Mereka diajarkan bagaiman memulai usaha jasa pembuatan desain, pembuatan pin, menulis buku wirausaha, jasa entry data, servis komputer, admin media sosial, content writer dan pembuatan produk kaos anak yang diberi label “Pumpkidz”. Ilmu tersebut diberikan secara gratis bagi peserta didik yang tergolong dalam ekonomi rendah, anak yatim dan piatu. Walaupun bukan sekolah formal layaknya sekolah negeri, SMK ITACO tidak asal memberikan ijazah kepada para lulusannya. Ijazah yang didapat para lulusan SMK ITACO adalah paket B dan C setara SMP dan SMA. Agar lulus dan mendapatkan ijazah, para peserta didik wajib mengikuti pelajaran setidaknya selama 2 tahun. Semua siswa didorong untuk menguasai bidang keahlian yang paling mereka minati. Hal ini bertujuan agar setelah lulus para siswa dapat langsung mengaplikasikan kemampuannya dan bekerja sesuai dengan skill yang mereka miliki. Selain itu, dengan ilmu wirausaha yang telah mereka dapatkan di sekolah, mereka dapat memulai berwirausaha guna membantu perekonomian keluarga dan meningkatkan taraf hidupnya.
Banyak prestasi yang telah Susi Sukaesih dan SMK ITACO ditorehkan. Prestasi tersebut antara lain, Juara 2 Lomba Wirausaha dalam acara Guruku Education Festival, Juara Harapan 2 Lomba Website sekolah Kota Bekasi, dan Juara 1 Lomba Desain Logo Developer Ilmu Berbagi. Atas kontribusinya terhadap pendidikan anak – anak putus sekolah di lingkungan tempat tinggalnya, Susi Sukaesih berhasil meraih penghargaan UGM Alumni Awards 2020 sebagai Pelopor Pemberdayaan Daerah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar pada Malam Insan Berprestasi Universitas Gadjah Mada pada 2020. Baginya, penghargaan yang paling membanggakan adalah beliau berhasil menebarkan semangat pantang menyerah dengan keadaan kepada banyak orang diluar sana serta berhasil menumbuhkan jiwa wirausaha kepada para pelajar dan masyarakat.
Sumber: