Universitas Gadjah Mada melalui Direktorat Kemitraan, Alumni, dan Urusan Internasional menyelenggarakan webinar bertajuk “Mau Ikut Program Magang dan Studi Independen Bersertifikat?” pada Sabtu, (26/6) via Zoom Meeting Room. Kegiatan yang dihadiri lebih dari 300 peserta ini disambut antusias terutama bagi mahasiswa tingkat akhir. Kegiatan ini dipandu oleh Dr. Muhsin Al Anas, S.Pt. yang merupakan dosen Fakultas Peternakan dan Koordinator Pelaksana Program Magang dan Studi Independen Bersertifikat Kampus Merdeka di UGM.
Program Magang Bersertifikat dan Studi Independen Kampus Merdeka bertujuan untuk mewadahi mahasiswa tingkat akhir agar siap terjun ke dunia kerja. Selain dapat dikonversikan menjadi SKS, melalui program ini diharapkan pemagang nantinya dapat mengasah kemampuan sesuai bakat dan minat di perusahaan serta dapat memperluas jaringan dan menimba ilmu secara langsung dari perusahaan-perusahaan berkualitas.
Dr. Danang Sri Hadmoko, S.Si., M.Sc., Direktur Kemitraan, Alumni, dan Urusan Internasional UGM meminta kepada semua peserta untuk menyerap semua informasi yang disampaikan pada webinar ini.
“Ini merupakan sebuah hope dan opportunity untuk mengetahui bagaimana caranya berkompetisi di dunia kerja nanti. Tidak hanya skill yang akan didapatkan tapi juga working environment dari perusahaan,” ujarnya.
Nurhadi Irbath, Ketua Tim Subpokja Microcredential Kemdikbudristek, narasumber pada kegiatan kali ini memberikan pemaparan terkait program magang dan studi independen yang sedang digalakkan Kemendikbudristek untuk mempersiapkan lulusan perguruan tinggi dapat langsung berkompetisi setelah lulus.
Nurhadi menyampaikan adanya otomatisasi, big data, AI, dan sebagainya telah membuat dunia kerja berubah. Program ini membantu mahasiswa untuk mengenali budaya kerja terlebih dahulu sebelum benar-benar terjun langsung ke dunia kerja. Program ini, lanjutnya, telah didesain agar pemagang dapat berkontribusi langsung terhadap perusahaan.
Salah satu contohnya seperti perusahaan harus memberikan real project collaboration, jadi pemagang akan terlibat langsung dalam project perusahaan yang akan membawa dampak bagi perusahaan itu juga. Selain itu juga perusahaan harus menyiapkan learning path atau semacam silabus yang nanti berisi apa saja yang akan dilakukan pemagang dan tujuan yang dicapai.
Setelah penjelasan mengenai program magang dan studi independen, paparan dilanjutkan dengan apa saja yang perlu dipersiapkan sebelum mendaftar. Presentasi disampaikan oleh Nika Woelan, Bidang Hubungan Kemitraan Tim Subpokja Microcredential Kemendikbudristek. Nika mengatakan bahwa yang pertama dilihat oleh perusahaan adalah kemauan dan kemampuan. Maksudnya adalah pelamar memiliki kemauan untuk bekerja keras dan berubah, lalu mampu untuk memimpin, mendesain, dan berkomunikasi.
“Karena ini untuk magang, yang terpenting untuk diperdalam terlebih dahulu adalah minat karier, kepribadian, dan sikap kerja,” ujarnya.
Program magang ini tidak memerlukan biaya dan akan diseleksi langsung oleh perusahaan yang telah bekerja sama dengan pemerintah dan perguruan tinggi. Oleh karena itu, diharapkan bagi peserta agar dapat mendaftar pada program kampus merdeka untuk melatih diri dan membentuk serta memperkuat karakter sebelum memasuki dunia kerja yang sesungguhnya.
[Hubungan Alumni/Artikel:Winona,Foto:Anas]