UGM Career Preparation Camp (UGM CPC) 2021 kali ini dilanjutkan dengan sesi “The Next Chapter Begin: Career Path Starts Here” pada Jumat, (17/9) via Zoom Meeting Room. Kegiatan ini dihadiri kurang lebih 90 mahasiswa tingkat akhir dan alumni di UGM.
Kegiatan diawali dengan pemaparan bagaimana membuat dan melaksanakan perencanaan karier. Peserta diajak untuk mengidentifikasi kondisi terkini yang berkaitan dengan karier mulai dari milestone yang paling awal.
Setelah dibagi menjadi dua breakout room, pembicara memulai dengan pemahaman mengenai perbedaan antara pekerjaan dan karier. Karier bersifat jangka panjang, gradual stepi, melekat dengan peran, banyak tentang pengalaman, dan hal tersebut akan bertambah seiring berjalannya waktu. Sedangkan pekerjaan bersifat jangka pendek, berhubungan dengan achievement seperti pencapaian, penyelesaian masalah, dan lain-lain. Lalu, pekerjaan selalu berhubungan dengan uang. Selain itu, pekerjaan memerlukan kemampuan teknis yang bisa didapatkan dengan training.
Trainer CPC UGM, Andika Octavianto, S,Psi., dan Novanda Fatih, S.Psi., juga memberikan gambaran career lifecycle yang terdiri dari beberapa tahap. Pertama, tahap establishment (21 -26 tahun), tahap di mana kita merasa tidak pasti dan mungkin stres tentang kompetensi maupun potensi yang dimiliki. Lalu, tahap advancement (26 – 40 tahun), tahap ketika kita bisa tampil mandiri dan membutuhkan sedikit bimbingan dari atasan serta ikatan erat dengan rekan kerja. Ketiga adalah tahap maintenance (40 – 60 tahun), yaitu kita pada posisi pencapaian terbesar dan peduli dengan membantu bawahan. Namun, pada tahap ini pula akan ada sisi negatifnya yaitu melewati midlife crisis. Terakhir adalah withdrawal (>60 tahun), masa di mana kita bersiap untuk leisure time dan pensiun. Selain itu juga berkontribusi untuk generasi selanjutnya berdupa pengetahuan dan pengalaman.
Dengan memberikan contoh siklus kehidupan karier secara umum beserta pertanyaan-pertanyaan yang akan muncul, diharapkan peserta dapat lebih dini menemukan potensi serta kemampuan yang dimilikinya.
Perencanaan karier harus dijalani secara simultan. Dimulai dengan mengindentifikasi kita ingin menjadi apa, kemudian masuk pada proses mengenali diri dan potensi kita, menemukan diri sendiri yang berbeda dan ideal, hingga, mengembangkan potensi sembari mengurangi gaps yang ada di dalam diri kita. Nantinya, kita akan mencoba bereksperimen dengan perilaku, pikiran, serta feeling yang baru setelah dapat mengidentifikasi semua. Proses selanjutnya adalah mulai mempraktikkan perilaku baru, membangun langkah-langkah hingga dapat menuju puncak karier. Terakhir mengembangkan rasa saling percaya yang dapat membantu, mendukung, dan mendorong setiap langkah dalam proses yang dilalui.
Setelah pemaparan, peserta kembali dibagi dalam room yang lebih kecil untuk saling berdiskusi. Para peserta memberikan rencana jangka pendek dan jangka panjang mereka dan saling menanggapi satu dengan yang lain.
Kegiatan ini dilakukan untuk memberikan ruang bagi peserta agar dapat melatih diri mereka mengenal potensi diri dan mengembangkannya semaksimal mungkin. Setelah itu peserta juga dapat membuat rencana karier masing-masing supaya dapat bertahan dan berkembang di dunia kerja nanti.
[Hubungan Alumni/Artikel:Winona,Foto:Anas]