Kiprahnya di bidang seni sudah tidak diragukan lagi. Lahir dari keluarga seni membuat Een Herdiani terus memperdalam seni budaya melalui tari dan sejarahnya. Hingga alumnus Fakultas Ilmu Budaya UGM ini menjadi guru besar di Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung. Ia dipercaya menjadi rektor ISBI dua periode dan merupakan ujung tombak dalam perubahan institusi tersebut yang sebelumnya bernama Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STSI). Selama menjabat sebagai rektor, ia terus mengembangkan jejaring hingga banyak prestasi yang diraih oleh ISBI.
Selain itu, ia juga menggagas dan terus mengajukan usulan untuk pembentukan SINTA bidang karya seni karena pada saat itu SINTA (Science and Technology Index) yang diprakarsai oleh Kementerian Ristekdikti hanya memunculkan karya ilmiah saja. Perjuangannya untuk menggagas SINTA Karya Seni berbuah manis dan pengerjaannya langsung atas koordinasinya. Sosok Een Herdiani yang vokal menyuarakan seni dan budaya membuatnya aktif terlibat dalam bidang penyusunan kebijakan Bidang Seni di Direktorat Kebudayaan, Kemendikbud. Ia juga memelopori riset Bidang Sejarah Tari di ISBI dengan membuat model pembelajaran menggunakan multimedia.
Hingga saat ini ia terus berkomitmen pada kegiatan tridharma pendidikan tinggi dalam bidang seni budaya. Ia juga melalang buana ke berbagai negara untuk menyajikan kesenian dan kebudayaan Indonesia dalam bentuk seminar dan workshop. Baginya upaya penggalian nilai-nilai budaya lokal harus terus dilakukan dan disosialisasikan pada masyarakat dalam bentuk karya seni, karya ilmiah, tulisan populer, dan melalui platform kekinian, seperti channel Youtubenya yang bernama “Bu Een Channel”. Disela kesibukannya, ia selalu berupaya melakukan rekonstruksi, revitalisasi, dan berinovasi seni-seni tradisi yang hamir punah. Harapannya adalah para generasi muda dan msyarakat luas dapat mengetahui dan suka tari tradisi agar dapat terjaga kelestariannya. Atas kepeloporan, komitmen, dan kontribusinya pada seni dan budaya Indonesia, Een Herdiani meraih UGM Alumni Awards tahun 2021 pada bidang Pelopor Pelestari Kebudayaan.