Direktorat Kemitraan, Alumni, dan Urusan Internasional (DKAUI) UGM melangsungkan kegiatan “Sharing Session dan Sosialisasi Program Magang dan Studi Independen Kampus Merdeka 2022” pada Kamis, (06/01) secara daring melalui Zoom Meeting Room dan Youtube. Kegiatan ini dihadiri lebih dari 190 peserta.
Direktur KAUI, Dr. Puji Astuti, S.Si., M.Sc., Apt. menyampaikan bahwa para peserta harus menggali ilmu sebanyak-banyaknya dari acara hari ini untuk bekal ketika mendaftar program magang atau studi independen pada Kampus Merdeka.
Sharing session kali ini mengundang narasumber mahasiswa yang sedang menjalankan program magang dan studi independen yaitu Ongky Suherman Heng dari Teknik Geologi, Zulfa Pramita Ramadani dari Ilmu Ekonomi, Diatri Rahima Adristi dari Teknik Fisika, dan Jamalul Lail dari Ilmu dan Industri Peternakan. Para narasumber ini membagikan pengalamannya selama mengikuti proses seleksi hingga akhirnya dapat diterima untuk magang maupun studi independen di perusahaan yang mereka tuju. Diskusi kali ini dipandu oleh Dr. Abdillah Siddiq, S.T. dan Dr. Muhsin Al Anas, S.Pt.
Alasan para narasumber mengikuti program magang dan studi independen tidak hanya untuk mendapatkan pengalaman baru dan menerapkan ilmu yang didapatkan di bangku kuliah, namun juga untuk merasakan langsung bagaimana dunia kerja atau dunia industri yang sebenarnya. Ongky misalnya, mendapatkan kesempatan untuk terlibat dalam pembuatan integrasi dan otomatisasi Microsoft dan Power BI. Sedangkan Diatri yang magang di PT Indonesia Power dan selama menjalankan program magang, Ia turut serta menjadi job shadowing para teknisi hingga membuat laporan harian, bulanan, dan laporan akhir.
Zulfa mengikuti studi independen di Sekolah Ekspor dan di sana Ia mendapatkan ilmu tentang ekspor mulai dari melihat peluang hingga cara masuk di marketplace. Zulfa bahkan diajarkan dalam mengemas dan memasarkan produk. Ada pula Jamalul yang magang di PT Berau Coal dan belajar langsung bagaimana dunia pertambangan yang tidak terbatas pada bidang teknik saja, namun juga banyak bidang lain seperti proses pengelolaan budidaya ternak di area pascatambang.
Selama menjalani program, beberapa kendala seperti manajemen waktu, proses pembuatan laporan, atau menghadapi atasan maupun rekan kerja, menjadi pelajaran tersendiri bagi narasumber. Manfaat yang didapatkan pun sangat banyak seperti penguatan soft skill maupun hard skill, problem solving, bahkan manfaat lain seperti upah hingga jaringan yang luas. Program ini memberikan peluang belajar (learning opportunities) bagi mahasiswa untuk mengenal dunia kerja mendukung pembangunan berkelanjutan dalam mendapatkan pekerjaan yang layak setelah menyelesaikan kuliah
Setelah paparan, kegiatan dilanjutkan dengan tanya jawab antar peserta dan narasumber. Melalui kegiatan ini, diharapkan peserta, khususnya mahasiswa tingkat tiga ke atas, dapat mengikuti program magang atau studi independen di perusahaan mitra. Selain turut menyukseskan program MBKM, mahasiswa juga mendapat bekal untuk merasakan langsung bagaimana dunia kerja yang dapat mereka gunakan setelah lulus dari bangku kuliah.
[Hubungan Alumni/Artikel:Winona,Foto:Rosyid]