Universitas Gadjah Mada melalui Direktorat Kemitraan, Alumni, dan Urusan Internasional bersama PT PLN (Persero) mengadakan kegiatan “Workshop Capacity Building: How to Prepare Your Career in The Era of Disruption” pada Selasa, (25/01). Kegiatan ini dilangsungkan secara bauran di University Club (UC) Hotel dan Zoom Meeting Room serta dihadiri oleh 50 peserta secara luring dan lebih dari 50 peserta lainnya secara daring. Kegiatan ini dilangsungkan selama dua hari yaitu pada tanggal 25 – 26 Januari.
Direktur Kemitraan, Alumni, dan Urusan Internasional (KAUI) UGM, Dr. Puji Astuti, S.Si., M.Sc., Apt., menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan kerja sama antara UGM dan PT PLN dalam hal meningkatkan kapasitas mahasiswa maupun alumni UGM. Dr. Puji menambahkan bahwa ada banyak kegiatan workshop dan kegiatan pembekalan karier sejenis yang dapat diikuti oleh mahasiswa maupun alumni.
“Harapannya dari kegiatan ini bisa memberikan skill tambahan kepada adik-adik mahasiswa sesuai dengan yang dibutuhkan di lapangan kerja nanti,” ungkapnya.
Turut hadir pula Senior Engineer I Pembelajaran dan Penyaluran PT PLN (Persero) UPDL Semarang, Tri Sakti Adiwibowo. Dalam sambutan pembukaan, Tri menyampaikan bahwa PT PLN mencoba memfasilitasi mahasiswa dan alumni UGM untuk mengetahui kesesuaian antara dunia kampus dan dunia kerja, salah satunya melalui kegiatan workshop ini. Tri berharap melalui kegiatan ini dapat memberikan manfaat serta memberikan bekal bagi para peserta untuk menjawab setiap tantangan di era yang akan datang.
Kegiatan kali ini diisi oleh dua narasumber yaitu COO & Co-Founder of Enigma Camp, Roy Kumowal dan Founder Cornellia&Co., Dr. Ayu Helena Cornellia, B.A., M.Si.
Roy Kumowal mengawali paparan dengan menjelaskan bagaimana dunia teknologi informasi dan komunikasi semakin berkembang dari waktu ke waktu. Kultur bekerja sudah berubah menjadi serba digital dan digital terus berkembang sangat cepat, tambahnya. Oleh karena itu, Roy mengajak agar setiap peserta dapat terus mengasah kemampuannya dalam berinovasi dan berkreasi. Selain itu juga dibutuhkan kedisiplinan serta jiwa kepemimpinan yang baik untuk dapat bertahan di era perubahan.
“Untuk memasuki dunia kerja, teman-teman jangan sampai memegang mindset ‘saya tidak bisa’ atau ‘terlalu banyak saingan’, dan sebagainya. Harus punya mindset bahwa kita pasti bisa dan sukses. Motivasi jangan sampai surut dan harus dipertahakankan,” imbuhnya.
Sesi kedua dilanjutkan oleh Ayu Cornellia yang mempresentasikan mengenai personal branding. Ayu menyampaikan bahwa personal branding harus dilakukan secara konsisten dan persistence. Ada beberapa langkah memulai proses branding. Pertama harus memahami siapa diri kita, tujuan kita, kelebihan dan kelemahan, hal yang kita sukai, dan sebagainya. Kedua, mengembangkan potensi kitadan memaksimalkannya dengan kemampuan yang kita miliki. Ketiga adalah mengkomunikasikan brand kita seperti membuat personal website, mengelola sosial media, atau segala hal yang akan membuat kita lebih ‘visible’. Terakhir adalah maintain dengan cara harus selalu konsisten dan selalu refleksi diri dengan mendengarkan feedback dari orang sekitar.
Ayu menutup presentasinya dengan memberikan tips membangun personal branding yaitu dengan cara menentukan tujuan, bergabung di organisasi atau komunitas, memanfaatkan media sosial, serta percaya diri dan konsisten.
Melalui kegiatan ini, diharapkan peserta dapat mulai membekali diri untuk masuk ke dunia kerja serta berkontribusi aktif bagi bangsa dan negara.
[Hubungan Alumni/Artikel:Winona, Foto:Rosyid]