Sinergi UGM dan KAGAMA mengadakan kegiatan Pembekalan Calon Wisudawan Program Sarjana periode Mei 2022 pada Kamis, (19/05) secara daring dan dihadiri oleh lebih kurang 700 calon wisudawan.
Wakil Rektor Bidang Kerja Sama dan Alumni UGM, Prof. Dr. Paripurna, S.H., M.Hum., LL.M, dalam sambutan pembukanya mengatakan bahwa calon wisudawan akan menjadi alumni yang nantinya memiliki tanggung jawab moral untuk berkontribusi memajukan bangsa dan negara.
“Lulusan UGM itu dititipi amanah oleh kampus untuk memperkenalkan dan menanamkan values yang dihasilkan oleh UGM yang tentunya sesuai dengan jati diri UGM,” kata Prof. Paripurna.
Kegiatan ini juga dihadiri oleh Ketua Bidang VI PP KAGAMA, Anak Agung Gede Putra. Beliau mengatakan bahwa dunia hari ini ditandai dengan VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, Ambiguity) dan untuk menghadapi tantangan tersebut maka perlu adanya kemampuan adaptif, kemampuan memahami serta memilah baik dan buruk, dapat bekerja sama dan mengkombinasikan semua kemampuan yang ada, serta lincah.
“Lalu tetap memelihara integritas, karena itu merupakan salah satu warisan yang akan membuat lulusan UGM disegani, dihormati, dan sebagainya,” ujarnya.
Pembekalan Calon Wisudawan kali ini diisi oleh para srikandi UGM yaitu Ketua Dewan Audit Otoritas Jasa Keuangan Terpilih 2022 – 2027, Shopia Isabella Wattimena, S.E., M.B.A., Deputi Bidang Keuangan dan Manajemen Risiko Kementerian BUMN, Nawal Nely, CFA., Wakil Komisaris Utama/Komisaris Independen PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Prof. Rofikoh Rokhim, S.E., S.I.P., D.E.A., Ph.D. dan dimoderatori oleh Dosen Fakultas Geografi UGM, Dr. Abdur Rofi, S.Si., M.Si.
“Saya selalu membawa identitas UGM kemana pun saya melangkah,” kata Nawal membuka paparan.
Nawal berpesan kepada para alumni untuk be original, jangan sembunyikan identitas ke-UGM-annya. Be humble kepada siapapun tapi jangan sampai menjatuhkan diri sendiri. Kemudian maintain integrity karena orang-orang di sekitar kita akan menilai diri kita dari apa yang kita lakukan.
“You have to have your own compass on ethic dan itu harus dijaga. Sehingga ketika orang sekitar ingin berinteraksi dengan Anda, maka mereka akan menyesuaikan standar etika seperti yang telah Anda berikan,” katanya
Kemudian take grace dan miliki tolok ukur agar bisa dicapai. Perkuat networking dan bisa di mulai dari apa yang kita miliki sekarang. Maintain networking dengan cara jadi diri sendiri dan lakukan segala sesuatunya dengan tulus, bukan menganggap network hubungan yang transaksional. Network juga bukan hanya seputar cari kerja tapi juga menjadi tempat kita mendapatkan solusi.
Selaras dengan Nawal, Shopia juga mengatakan bahwa networking menjadi penting untuk menunjang karier di masa sekarang. Selain itu decision making dalam pekerjaan akan sering ditemukan. Oleh karena itu, harus pandai memetakan dan lebih proaktif.
“Kalau ngomong jangan takut salah, salah itu biasa dan masih bisa dibenarkan. Anda harus bisa menyampaikan argumentasi,” ungkapnya.
Hal lainnya yaitu growth mindset sangat dibutuhkan karena kita akan terus belajar dari satu perusahaan ke perusahaan lain. Jadi jangan berhenti untuk belajar.
Setelah itu paparan dilanjutkan oleh Rofikoh yang memulai dengan mengajak para peserta untuk mengapresiasi perjuangan mereka hingga menjadi calon wisudawan. Beri waktu untuk melakukan hal-hal positif kemudian kembali fokus untuk merencanakan langkah selanjutnya.
“Kerjakan segala sesuatu dengan tekun dan serius. Jangan mudah menyerah,” katanya.
Rofikoh mengatakan bahwa ketika berkali-kali gagal meskipun sudah dengan planning yang bagus dan serius, coba untuk berpikir bahwa hal tersebut bukan untuk kita dan kita bisa mencoba hal lain. Yang terpenting, tambahnya, kerjakan dan berbuat baik setiap saat karena mungkin beberapa waktu ke depan kita akan menyadari bahwa apa yang pernah dikerjakan sebelumnya tidak ada yang sia-sia dan pasti ada dampaknya.
“Untuk calon wisudawan, penting untuk memiliki integritas karena tanpa integritas akan sulit untuk mencapai kesuksesan dalam jangka panjang,” ujarnya.
Hal tersebut juga tidak terlepas dari kepercayaan dan kejujuran yang merupakan bagian dari integritas karena dalam mewujudkan cita-cita pasti akan berhubungan dengan orang lain, dan untuk membangun hubungan baik tentu membutuhkan rasa percaya satu sama lain.
Kegiatan berlangsung interaktif antara calon wisudawan dengan narasumber. peserta antusias dalam tanya jawab seputar kebutuhan pasar, soft skill yang dibutuhkan, hingga core values yang dibutuhkan oleh fresh graduate agar dapat bertahan di dunia karier. Harapannya para calon wisudawan dapat menggali ilmu sebanyak-banyaknya dari para narasumber dan kedepannya dapat mengimplementasikannya dalam kehidupan untuk menjadi insan yang lebih baik lagi.
[Hubungan Alumni/Artikel:Winona,Foto:Rosyid]