UGM dan KAGAMA kembali bersinergi dalam kegiatan Pembekalan Calon Wisudawan Program Sarjana dan Diploma Periode Agustus tahun 2022 pada Selasa, (23/08). Untuk pertama kalinya selama pandemi kegiatan pembekalan calon wisudawan dilangsungkan secara luring di Grha Sabha Pramana dan dihadiri lebih dari 2.500 calon wisudawan.
Rektor UGM, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med., Sp.OG(K)., Ph.D., dalam sambutan pembukanya mengucapkan selamat kepada para calon wisudawan karena berhasil hingga berada pada tahap ini. Prof. Ova menyampaikan bahwa calon wisudawan akan menjadi alumni yang tentunya akan memberikan kontribusi bagi bangsa.
“UGM menyadari tidak ada satu pun universitas yang besar dan berprestasi di dunia global tanpa peran alumninya,” katanya.
UGM juga berkomitmen menghasilkan lulusan unggul dan berdaya saing tinggi. Karena dengan itu alumni akan mampu berkontribusi memecahkan persoalan-persoalan bangsa dan dunia, tambahnya.
Acara dilanjutkan dengan penandatanganan nota kesepahaman antara Kementerian Investasi dan Universitas Gadjah Mada terkait kegiatan Tridharma dan penanaman modal dalam meningkatkan daya saing dan mendorong pertumbuhan perekonomian nasional.
Pada kesempatan ini, kegiatan Pembekalan Calon Wisudawan Periode Agustus tahun 2022 diisi oleh Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, Bahlil Lahadalia dan dipandu oleh Gumilang Aryo Sahadewo, S.E., M.A., Ph.D. yang saat ini menjabat sebagai Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, Kerja Sama, dan Alumni Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada.
Dalam paparannya Bahlil mendorong calon wisudawan untuk menjadi pengusaha karena yang ingin menjadi pengusaha di Indonesia hanya sekitar 3,6% dari total angkatan kerja.
“Ibu pertiwi memanggil anak-anak mudanya menjadi pengusaha,” ujarnya.
Namun, ketakutan-ketakutan seperti modal, perizinan, hingga cemooh orang sekitar dikatakan Bahlil masih menjadi salah satu penghambat. Padahal, setiap warga negara berhak untuk menjadi orang terbaik termasuk pula menjadi pengusaha dan konglomerat.
“Yang kita butuhkan sekarang itu adalah pengusaha by desain. Teman-teman yang ada di sini dibutuhkan untuk membuka lapangan pekerjaan,” tutur sosok yang besar di Indonesia Bagian Timur ini.
Bahlil juga memaparkan bagaimana tumbuhnya perekonomian di Indonesia dari investasi dan banyaknya lapangan pekerjaan. Adanya kebijakan UU Cipta Kerja diakuinya menjadi salah satu pendongkrak terciptanya lapangan kerja dan meningkatnya angkatan kerja di Indonesia.
Kegiatan ini bertujuan untuk menguatkan peran investasi dan penanaman modal di Indonesia yang didukung kementerian dan perguruan tinggi. Oleh karena itu diharapkan dapat mendorong calon wisudawan untuk menambah perngatahuan dan informasi mengenai investasi dan wirausaha. Selain itu juga dapat memberikan bekal untuk mengasah potensi dalam diri agar siap memasuki dunia sebenarnya setelah lulus.
[Hubungan Alumni/Artikel:Winona,Foto:Rosyid]