Berangkat dari social movement yang sederhana, “Aku Petani Indonesia” lahir sebagai sebuah gerakan yang mendorong regenerasi penerus pertanian berbasis kegiatan sosial dan kreatif. Platform ini bertujuan untuk menarik minat anak-anak muda untuk bergabung pada sektor pertanian. Adhitya Herwin Dwiputra merupakan penggagas sekaligus sosok penting sosok penting di balik “Aku Petani Indonesia”. Adhitya bersama rekannya memulai kampanye tentang sektor pertanian melalui unggahan Instagram pada tahun 2016. Unggahan tersebut berisi informasi mengenai persoalan-persoalan sektor pertanian. Selain mengunggah foto beserta informasi mengenai pertanian, mereka juga membuat seminar skala kecil. Salah satu program dari “Aku Petani Indonesia” adalah KulWA (Kuliah Whatsapp) hingga dapat mendatangkan Menteri Pertanian dan tokoh-tokoh penting di bidang pertanian untuk memberikan materi kuliah.
Adhit dan tim selalu memegang kuat pesan pengabdian yang diperolehnya selama kuliah di UGM dengan terus mendorong anak muda untuk terjun ke sektor pertanian. Pada awal merintis gerakan tersebut, Adhit membiayai pelbagai macam kegiatan yang dilakukan dengan uang pribadi yang disisihkan dari gajinya sebagai karyawan sebuah BUMN. Di tengah kesibukan pekerjannya, Adhit selalu menyempatkan untuk mengunjungi daerah-daerah pengembangan pertanian dan bertemu dengan petani muda untuk berkolaborasi. Hingga saat ini “Aku Petani Indonesia” terhitung telah melakukan 83 program pengembangan petani muda, menjaring 25.200 pemuda, dan terhubung dengan 800 petani muda se-Indonesia. Seiring dengan semangatnya untuk mengubah pola pikir bahwa petani merupakan pekerjaan yang identik dengan orang yang sudah tua, Adhit berhasil menggeser stereotip tersebut. Atas kepeloporan, komitmen, dan kontribusinya, Universitas Gadjah Mada memberi Adhitya Herwin Dwiputra penghargaan Alumni Muda Berprestasi pada UGM Alumni Awards tahun 2022.