Temu alumni kembali diselenggarakan dalam rangka sinergi UGM dan KAGAMA di Provinsi Maluku. Tidak hanya sebagai momen silaturahmi, kegiatan ini juga menjadi wadah konsolidasi para alumni untuk terus mengambil peran untuk almamaternya. Acara berjalan lancar bersama 70 alumni yang hadir di Ruang Banda Neira Swiss-Belhotel Ambon pada Sabtu, (4/2).
Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Pengajaran UGM, Prof. Dr. Wening Udasmoro, S.S., M.Hum., DEA. dalam sambutannya menyampaikan beberapa program baru yang akan dilaksanakan UGM dalam hal penerimaan mahasiswa baru tahun 2023. Salah satunya adalah program penerimaan mahasiswa inklusi berdasarkan geografi, yang harapannya dapat menjaring koneksi dari daerah di seluruh Indonesia dan menjadikan UGM sebagai universitas nusantara.
Ketua Pengda KAGAMA Provinsi Maluku, Zahruddin Latuconsina menyambut hangat program yang akan dilaksanakan oleh UGM. KAGAMA siap membantu pada proses penjaringan potensi unggul di daerah. Zahruddin menyampaikan bahwa UGM telah dikenal mampu melaksanakan program yang bermanfaat bagi masyarakat secara langsung, salah satunya dengan program KKN.
“Berapa kali KKN di Provinsi Maluku sudah kami bantu, masyarakat sangat terkesan dan terbantu. Mari untuk para alumni kita kembali ke UGM untuk berperan aktif bersama menjalankan program-program hebat.” pungkasnya.
Memasuki sesi diskusi, fokus bahasan ada pada peningkatan SDM terlebih dalam lingkungan perguruan tinggi di Indonesia. Alumni menginginkan akses jurnal internasional diaktifkan untuk dapat mengimplementasikannya di daerah dan program kolaborasi inklusi dapat berlaku juga untuk dosen agar mendapat kesempatan mengajar di UGM.
Dari kegiatan ini harapannya koneksi antaralumni dapat semakin erat terjalin untuk terus memberikan kontribusinya sejalan dengan tridarma perguruan tinggi.
[Hubungan Alumni/Artikel: Nurul, Foto: Sulistyowati]