Temu alumni kembali diselenggarakan di HTC Damhill Hotel Gorontalo pada Sabtu, (25/2). Sebanyak 40 alumni hadir termasuk Sekretaris Daerah Kota Gorontalo, Dr. Ir. H. Ismail Madjid, M.TP., Wakil Rektor I Universitas Negeri Gorontalo Bidang Akademik, Dr. Harto S. Malik, M.Hum., dan jajaran pengurus Pengda KAGAMA Gorontalo. Pertemuan ini menyulutkan semangat alumni untuk bersama UGM mengembangkan kualitas pendidikan tinggi di Indonesia, karena pada hari ini Universitas Negeri Gorontalo telah berhasil meluluskan Sarjana Kedokteran pertamanya.
Dalam sambutannya, Rektor Universitas Gadjah Mada, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG(K)., Ph.D. menyampaikan pesan kepada alumni untuk terus bersama menjaga reputasi nama baik yang dimiliki UGM dengan nama besarnya agar terus dapat membanggakan, bukan hanya membanggakan mahasiswa dan dosennya tetapi juga para alumni yang memiliki peran besar dalam nama besar universitas tercinta.
“Jangan sampai jika reputasi UGM anjlok, Mas Mbak alumni tidak mengakui UGM sebagai almamaternya.” ucapnya seraya bergelak tawa.
Dr. Ir. H. Ismail Madjid, M.TP. sebagai perwakilan tuan rumah dalam sambutannya mengucapkan terima kasih atas kunjungan pertama Rektor UGM ke Gorontalo. Bersama nama besar UGM alumni ingin terus bersinergi agar reputasi almamater dapat tetap eksis di Indonesia bahkan sampai ke dunia internasional. Dr. Ismail menyampaikan bahwa alumni memiliki andil besar dalam perencanaan pembangunan daerah, untuk itu diperlukan adanya kerja sama baik.
Pada sesi diskusi membahas potensi sumber daya manusia di daerah pada bidang jasa tepatnya pada sektor perpajakan dan agro yang meliputi peternakan dan perikanan. Keperluan SDM ini menjadi penting karena di daerah terlebih untuk Kota Gorontalo diharapkan dapat berkembang pesat memenuhi kebutuhan masyarakat. Sebagai solusi untuk turut serta berkontribusi, telah terdokumentasi 17 MoU dan 8 PKS di antara dengan Universitas Negeri Gorontalo dan pemerintah baik provinsi maupun daerah.
Harapannya pertemuan ini menjadi langkah awal sinergi UGM dan KAGAMA untuk memenuhi semboyan “guyub, rukun, dan migunani” khususnya bagi masyarakat di daerah dan Indonesia pada umumnya.
[Hubungan Alumni/Artikel: Nurul, Foto: Lusi]