Universitas Gadjah Mada sedang melaksanakan proses penerima mahasiswa baru yang sudah berjalan sejak bulan Juni lalu. Beberapa jalur dibuka untuk calon mahasiswa UGM, baik dari seleksi nasional, seleksi mandiri, maupun jalur khusus penelusuran bibit unggul dari berbagai bidang. Tercatat sebanyak lebih dari 39.000 pendaftar dari enam kota di Indonesia untuk mengikuti ujian mandiri UGM.
Di sisi lain, memasuki tahap akhir proses penerimaan mahasiswa baru ini pun nyatanya tidak selalu berjalan lancar, beberapa kendala dialami oleh calon mahasiswa baru yang kesulitan untuk melakukan pembayaran UKT (Uang Kuliah Tunggal) sebagai tanda aktif kuliah. Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa (BEM KM) UGM peduli terhadap calon mahasiswa kurang beruntung dari sisi ekonomi sehingga mengalami kesulitan UKT. BEM KM UGM melakukan pendataan calon mahasiswa yang mengalami kesulitan UKT. Selain itu, melalui bagian advokasi BEM KM UGM, beberapa laporan masuk dari calon mahasiswa yang masih kesulitan dalam pembayaran UKT.
Melihat kondisi tersebut UGM memberikan bantuan pendidikan dengan menggandeng beberapa stake holder, salah satunya adalah KAGAMA (Keluarga Alumni Gadjah Mada). Melalui beasiswa ‘Gadjah Mada Peduli’ yang merupakan program sinergi UGM dan KAGAMA, KAGAMA telah membantu 4 calon mahasiswa yang kesulitan membayar UKT. Ketatnya proses seleksi menjadi pertimbangan untuk memberikan kesempatan bagi calon mahasiswa yang bertalenta tetapi kurang beruntung dari segi ekonomi. Pemberian beasiswa ini pun sebagai wujud nyata UGM dalam mewujudkan pendidikan yang berkualitas, merata, dan memberikan kesempatan belajar bagi semua orang sekaligus mendukung program SDGs melalui perguruan tinggi.
Melalui beasiswa Gadjah Mada Peduli, peran dan kontribusi UGM dan KAGAMA semakin nyata bagi peningkatan kualitas SDM anak bangsa. (Tim Kantor Alumni)