Sinergi UGM dan KAGAMA melaksanakan webinar dengan tajuk “Menyiapkan Tenaga Kerja Untuk Memaksimalkan Manfaat Artificial Intelligence” secara daring melalui Zoom dan YouTube yang disaksikan lebih dari 300 peserta pada Minggu, (1/10). Webinar ini merupakan lanjutan dari beberapa pertemuan lalu yang dimulai untuk membahas soal COVID-19 dan sampai saat ini masih diteruskan untuk mendiskusikan isu-isu terkini bersama para ahli di bidangnya.
Bersama pembawa acara, Dr. Iva Ariani yang saat ini adalah Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian, Kerjasama & Alumni Fakultas Filsafat, turut hadir Dr. Arie Sujito, S.Sos., M.Si., selaku Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Pengabdian kepada Masyarakat dan Alumni, Dr. AAGN Ari Dwipayana, S.IP., M.Si. selaku Sekjen PP KAGAMA sekaligus Koordinator Stafsus Presiden, dan juga keynote speaker Prof. Anwar Sanusi, Ph.D. yang merupakan Sekjen Kemnaker RI.
Dalam sambutannya Pak WR Arie menyampaikan bahwa interaksi global yang semakin berkembang saat ini menjadi pedang bermata dua dengan manfaat dan potensi risiko yang ada di dalamnya. Kaitannya dengan kerja, saat ini sudah banyak pergeseran tidak melulu soal jabatan tetap tetapi mulai menggunakan kreatifitas dan efektifitas.
“Saya yakin KAGAMA dengan berbagai latar belakang mampu memberikan sumbangsih ide dan gagasan soal bagaimana AI untuk dunia kerja ini setelah sebelumnya kita membahas soal regulasi dan etika,” ujarnya.
Sejalan dengan Pak WR Arie, Pak AAGN Ari menyampaikan bahwa AI ini menimbulkan kecemasan karena pekerjaan yang sudah lama dikerjakan mulai tidak relevan dan dapat digantikan dengan AI. Ini menjadi perhatian bersama untuk bagaimana dapat membentuk banyak talenta dan SDM unggul secara menyeluruh.
Prof. Anwar Sanusi, dalam paparannya menyampaikan bahwa bonus demografi yang dimiliki Indonesia saat ini adalah peluang besar untuk dapat membawa perubahan bangsa ke depannya, akan tetapi jika tidak dibekali dengan pengetahuan yang sesuai dengan kondisi global pada saat ini justru akan menjadi bumerang bagi negara dan akan jauh tertinggal. Untuk saat ini memang banyak pekerjaan lama yang hilang karena digantikan oleh teknologi tetapi banyak juga pekerjaan baru untuk mengelola bagaimana teknologi digital ini berjalan, karena tetap membutuhkan manusia untuk pengoperasiannya. Untuk itu, yang menjadi tantangan adalah menyiapkan SDM dari revitalisasi pendidikan dan masifikasi vokasi.
Memasuki sesi pemaparan materi, acara dimoderatori oleh Ajar Edi seorang Direktur dari Government Affairs at Microsoft Indonesia and Brunei Darussalam. Hadir sebagai narasumber di antaranya Dr. Edwin Manansang yang menyampaikan potensi dan sasaran strategi yang dilakukan pemerintah untuk persiapan talenta, Anindito Aditomo, S.Psi., M.Phil., Ph.D. yang menyampaikan tentang proyeksi kurikulum pendidikan K-12 yang semakin mendekatkan siswa dengan literasi digital dan komputerisasi, Prof. Ir. Selo, S.T., M.T., M.Sc., Ph.D., IPU, ASEAN Eng., menyampaikan bahwa sebuah keharusan untuk adanya trust antara dosen dan mahasiswa dalam pemahaman pemanfaatan AI di lingkungan universitas, dan Widya Priyahita Pudjibudojo, M.Pol.Sc. menyampaikan bahwa kerja sama universitas (re: UNU) dengan job portal untuk dapat memetakan kebutuhan lowongan kerja dan hasil dari pemetaan tersebut akan menjadi dasar untuk penyusunan kurikulum perguruan tinggi.
Melalui kegiatan ini harapannya UGM dan KAGAMA dapat terus menjadi garda terdepan untuk turut memberikan sumbangsih ide dan pemikiran dalam permasalahan maupun perkembangan dan kemajuan bangsa.
[Hubungan Alumni/Artikel: Nurul, Foto: Putro]